Martapura (ANTARA News) - Tiang lampu penerangan jalan umum di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, terutama yang terletak di sepanjang ruas Jalan A Yani di kawasan Kertak Hanyar hingga Kecamatan Gambut, diketahui banyak yang hilang.

"Hasil pendataan di lapangan, terhitung sebanyak sepuluh batang tiang lampu penerangan jalan hilang dari tempatnya dipasang," kata Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banjar, Rahmadin, di Martapura, Selasa.

Menurut dia, hilangnya tiang yang digunakan untuk menempatkan lampu penerangan jalan umum di ruas jalan protokol itu, awalnya kemungkinan karena ditabrak pengendara hingga patah. Kemudian patahan besinya diambil oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Penyebabnya mungkin karena ditabrak pengendara hingga rusak atau patah. Namun kami sayangkan, patahannya bukannya diamankan, tetapi malah diambil entah dijual atau diapakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," ungkapnya didampingi Kabid Pertamanan M Yamin.

Padahal, kata dia, bentuk tiang itu cukup panjang mencapai sembilan meter, sehingga cukup sulit bagi siapapun untuk membawanya. Tetapi karena harga jualnya cukup mahal, telah menjadikan banyak orang mengincarnya.

"Harga jual kiloannya cukup mahal, sehingga banyak orang yang mengincarnya. Satu tiang, harganya bisa mencapai Rp3 juta, sehingga sepuluh tiang berarti kerugian mencapai Rp30 juta," ujarnya.

Dikatakan bahwa pihaknya dalam waktu dekat segera melakukan penggantian tiang lampu di semula titik, sehingga lampu-lampu kembali dapat menerangi kawasan sekitarnya, sekaligus memberikan kenyamanan bagi para pengendara.

"Kami sudah menyusun anggaran untuk pengadaan tiang lampu itu. Kemungkinan tidak bisa disediakan seluruhnya, tetapi bertahap sesuai kemampuan keuangan melalui anggaran pemeliharan rutin," ucapnya.

Dia mengatakan, terkait cukup banyaknya tiang lampu yang patah atau rusak akibat ditabrak pengendara, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Banjar untuk menjatuhkan sanksi kepada siapa pun yang merusak aset pemerintah itu.

"Ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Satlantas apabila menemukan penabrak tiang lampu hingga patah atau rusak, penabraknya harus mengganti kerusakan sebelum surat-surat kendaraannya diserahkan," kata dia.

Ditambahkan, selain besi tiang lampu yang banyak hilang, pagar besi yang mengelilingi Tugu Bundaran 17 Mei di Kecamatan Gambut juga banyak yang hilang, dan diduga dicuri orang dengan mempereteli sedikit demi sedikit bagian pagar itu.

"Akibat pagar besinya hilang, telah membuat bundaran itu kurang menarik, sehingga mau tidak mau kami juga harus memperbaikinya agar sekeliling bundaran tampak bagus kembali dan perbaikannya akan kami lakukan sesegera mungkin," katanya.
(KR-YOS/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010