Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah naik di perdagangan Asia Rabu, setelah penurunan akhir-akhir ini karena adanya kekhawatiran seputar pemulihan ekonomi Amerika Serikat, kata analis.

Kontrak utama berjangka New York untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman Agustus naik 13 sen ke posisi 72,11 dolar per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengapalan Agustus menguat 19 sen menjadi 71,64 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Pasar minyak menguat segera sesudah terjadi penurunan sesi ke tujuh berturut-turut karena kekhawatiran para pedagang memborong minyak mentah di pasar yang kurang bergairah, kata analis.

"Peningkatan harga minyak itu karena pasar sedang keluar dari pelemahan akhir-akhir ini," kata Clarence Chu, pedagang minyak pada Hudson Capital Energy di Singapura.

Melukiskan pergerakan harga minyak mentah selama beberapa pekan terakhir sebagai suatu "roller-coaster ride", katanya.

Harga minyak mentah telah menurun Selasa di tengah ekspektasi penurunan lebih curam dalam indeks non-manufaktur Institut Manajemen Suplai AS, tetapi Chu mengatakan di mana dampaknya telah berlangsung tentunya.

Indeks menurun menjadi 52,8 poin bulan lalu dari 55,4 pada Mei. Sebagian besar ekonom telah memperkirakan angka Juni berada pada posisi 55,0.

Setiap angka di atas 50 persen mengindikasikan pertumbuhan di sektor yang mencatat lebih dari dua-pertiga dari kegiatan ekonomi di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar di dunia.

Namun, kegiatan bisnis dan komponen kerja dari indeks turun karena pesanan baru merosot untuk ketiga bulan berturut-turut.

"Tampaknya pasar hanya memberikan jalan," kata analis Jason Schenker dari Prestige Economics.

Beberapa data ISM mungkin telah memberikan insentif untuk melanjutkan penurunan, tetapi reaksinya tertunda. Harga minyak jatuh lebih dari delapan persen pekan lalu karena lemahnya data ekonomi AS memicu kekhawatiran tentang kekuatan pemulihan global.

Ekonomi AS melepas 125.000 pekerjaan pada Juni, data resmi menunjukkan Jumat.
(S004/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010