Beijing (ANTARA News) - Emas tidak akan menjadi investasi utama untuk cadangan devisa besar China, regulator devisa mengatakan Rabu.

China saat ini memiliki 1.054 ton emas dan akan mengubah kepemilikannya sesuai dengan "kondisi pasar", Badan Devisa Negara (SAFE) mengatakan di situsnya.

China memiliki cadangan terbesar di dunia dengan cadangan devisa, 2,447 triliun dolar pada akhir Maret.

Sedangkan emas batangan disediakan sebagai penyangga terhadap inflasi, ada aset yang lain yang menawarkan perlindungan serupa, kata regulator.

Alasan lain untuk membatasi investasi di emas adalah tingginya biaya penyimpanan dan volatilitas harga internasional, kata regulator.

Ia juga mengatakan persediaan emas terbatas --produksi global tahunan bertahan di 2.400 ton-- berarti pembelian dalam jumlah besar oleh China bisa menaikkan harga emas perhiasan dan produk lainnya, menrugikan konsumen domestik.

Pernyataan itu dirilis sehari setelah SAFE mengatakan cadangan devisa besar negaranya akan terus membawa keuntungan yang wajar dan berjanji untuk memperluas investasi dengan memasukkan lebih banyak mata uang negara-negara berkembang. (*)

AFP/A026/A023

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010