Jakarta, 21/1 (ANTARA) - Pada tanggal 12 Januari 2009, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan telah menerima sertifikat ISO 9001:2000 Sistem Manajemen Mutu Organisasi dan ISO/IEC 17025:2995 Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Badan Litbang Kehutanan bertempat di Ruang Sonokeling, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Penyerahan sertifikat ISO akan diberikan oleh Sucofindo International Certification Services, TUV Rheinland, dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) kepada Menteri Kehutanan, dan akan disaksikan oleh para pejabat Eselon I lingkup Departemen Kehutanan, Lembaga penelitian dan LSM/NGO.

     Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 yang ditetapkan oleh International Organization for Standardization (ISO) adalah standar yang diakui secara internasional, mencakup seluruh aspek manajemen, merupakan sistem manajemen mutu yang siap pakai, bisa diterapkan untuk bidang apa saja dan dapat dibuktikan penerapannya. Manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem ini antara lain adalah terciptanya pelayanan prima, efisiensi, kepastian mutu pelayanan, dan transparansi, yang kesemuanya merupakan pilar dari pelaksanaan prinsip-prinsip Good Governance. Sistem ini dilaksanakan dengan tetap memberi ruang perbaikan berkesinambungan (continual improvement). Dengan demikian, tujuan pelaksanaan fungsi pemerintahan dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan atau masyarakat  terhadap produk dan pelayanan yang baik akan selalu dapat diwujudkan.

     Dalam tahap awal, sebanyak 4 (empat) unit organisasi setingkat Eselon II di lingkup Badan Litbang akan menerima sertifikat ISO, yaitu : Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Organisasi ISO 9001:2000 dari PT. TUV Rheinland diberikan kepada Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta, Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Organisasi ISO 9001:2000 dari PT. Sucofindo diberikan kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman dan sertifikat yang sama diberikan kepada Sekretariat Badan Litbang Kehutanan serta Sertifikat Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian ISO/IEC 17025:2005 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) diberikan kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.

     Khusus untuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, mengingat unit kerja ini lebih banyak berkiprah dalam penanganan laboratorium pengujian hasil hutan, maka prioritas pertama difokuskan pada ISO/IEC (the International Electrotechnical Commission) 17025:2005 Sistem Manajemen Mutu Laboratorium, meskipun didalamnya juga mencakup sebagian subtansi ISO 9001:2000. Untuk selanjutnya, Puslitbang Hasil Hutan akan mengajukan aplikasi Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP). Dengan diperolehnya ISO/IEC 17025:2005, maka Puslitbang Hasil Hutan akan lebih dipercaya stakeholders dalam memberikan pelayanan pengujian sample produk hasil hutan untuk tujuan ekspor.

     Badan Litbang kehutanan sebagai institusi/lembaga penelitian di Departemen Kehutanan melakukan fungsi pelayanan dan pengembangan di bidang kehutanan, sehingga dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan dan mampu menjadi 'center of service excellent' dengan belajar dan terus menerus beradaptasi dan mengembangkan sistem-sistem berbasis ISO. Pelayanan publik adalah kunci penting bagi setiap institusi/lembaga. Untuk itu, di setiap lembaga dituntut senantiasa melakukan penanganan, mengatur dan mengendalikan mutu jasa yang akan diberikan kepada publik, sebagaimana ditekankan oleh Menteri Kehutanan di berbagai kesempatan.

     Dengan penyerahan sertifikat ISO ini, merupakan langkah awal bagi Badan Litbang Kehutanan yang masih perlu upaya keras dan komitmen kuat untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanannya. Ke depan, upaya ini diharapkan dapat diikuti oleh institusi lain di Departemen Kehutanan sebagai perwujudan aparatur negara selaku pelayan masyarakat. Untuk menuju sesuatu yang lebih baik perlu ada perubahan dari waktu ke waktu.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Masyhud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan   


Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009