Jakarta (ANTARA News) - Presiden Konfederasi Swiss Doris Leuthard menawarkan kontribusi pemerintahnya dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Kami memiliki prosedur yang panjang, namun kami bersedia berkontribusi," kata Presiden Leuthard di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, seusai melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ia mengatakan Swiss dapat memberikan saran mengenai upaya pemberantasan korupsi jika pemerintah Indonesia memintanya.

"Anda dapat menerapkan metode baru untuk memerangi korupsi," katanya.

Ia menegaskan bahwa pemerintahnya memahami jika korupsi masih menjadi tantangan di negeri ini. Dan, Swiss menyambut baik upaya pemerintah Indonesia memerangi korupsi.

"Ini penting karena (korupsi) menyebabkan ketidakadilan," katanya.

Leuthard juga mengatakan bahwa pemerintah Swiss telah melakukan upaya pemberantasan korupsi bertahun-tahun. "Kami masih terus mendesak perusahaan-perusahaan di negara kami untuk tidak menerima suap dan pembayaran ilegal," katanya.

Pada kesempatan yang sama Presiden Yudhoyono menegaskan komitmen pemerintahnya membangun pemerintahan yang baik dan memerangi korupsi.

"Salah satu prioritas dan agenda Indonesia untuk terus membangun `good governance`, termasuk di dalamnya agar pemerintahan dan birokrasi kita lebih responsif, lebih transparan, akuntable, dan bebas korupsi," katanya.

Presiden Yudhoyono mengklaim banyak yang telah dilakukan pemerintah sekalipun yang belum dilakukan juga masih banyak.

"Kerja sama (Indonesia-Swiss) akan jalan terus dan kita berbagi tentang praktik terbaik, bagaimana yang berbisnis di Indonesia mengikuti peraturan sehingga ada iklim yang baik di negeri ini," katanya.

Presiden Leuthard melakukan kunjungan kerja ke Indonesia, Jakarta dan Surabaya, selama empat hari, 6-9 Juli 2010, untuk melakukan pertemuan dengan kalangan pengusaha dan pemerintah.

Melalui pembentukan Joint Economic and Trade Commission (JETC) pada 26 November 2009, Indonesia telah ditetapkan sebagai negara prioritas yang menjadi mitra strategis Swiss dalam pengembangan kerja sama ekonomi dan pembangunan.

Investasi Swiss di Indonesia tergolong besar, menempati urutan ke-15 pada periode 1990-2009 dengan total investasi sebesar 740,7 juta dolar AS yang mencakup 120 proyek, termasuk 36 proyek baru pada periode Januari 2005-September 2009 dengan nilai 313 juta dolar AS. (G003*D013/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010