Jakarta (ANTARA News) - Kondisi kesehatan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Langkun mulai membaik setelah mendapatkan tindakan medis tim dokter RS Asri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Dia sudah berada di ruang perawatan biasa sejak pukul 10.00 WIB tadi. Tinggal monitoring kondisi kesehatan saja," kata Wakil Koordinator ICW Adnan Topan Husodo di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, Tama saat ini sedang menjalani istirahat di ruang perawatan setelah menjalani tindakan medis selama tiga jam sejak pukul 04.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB.

Tama, kata Adnan, menderita luka di kepala, punggung dan badan akibat dianiaya oleh sekelompok orang tidak di kenal di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis sekitar pukul 04.00 WIB.

"Lukanya cukup banyak dan yang paling banyak di bagian kepala," katanya.

Menurut dia, Tama telah bisa diajak berkomunikasi dengan pihak lain kendati menjalani 29 jahitan bekas luka di kepala.

Sebelumnya, Tama Satya dianiaya beberapa orang tidak dikenal di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis sekitar pukul 04.00 WIB.

Aktivis anti korupsi ini sedang dalam perjalanan ke kantor ICW di Kalibata.

"Tama dihadang bersama temannya oleh satu mobil berwarna perak dan sebuah sepeda motor," kata peneliti hukum ICW Febri Diansyah.

Tama, ujar Febri, dipepet oleh mobil sampai jatuh, dan kemudian dua orang pengendara sepeda motor menganiaya dia.

Tama babak belur dan mengalami luka bagian kepala yang cukup parah sehingga harus mendapatkan 29 jahitan di bagian depan dan belakang kepala.

ICW kerap melakukan investigasi terhadap sejumlah dugaan kasus korupsi, antara lain LSM tersebut baru saja mendesak KPK agar segera menelusuri sejumlah transaksi mencurigakan yang terkait dengan rekening berbagai pejabat Polri.

ICW juga melaporkan kasus rekening itu ke Satgas Pemberantasan Mafia Hukum.
(S027/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010