Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri meminta publik tidak serta merta menuduh Polri terkait penganiayaan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama S. Langkun, dan pelemparan bom molotov di kantor redaksi majalah Tempo beberapa waktu lalu.

"Jangan menuduh, saya minta. Jangan ada masalah seperti ini terus menuduh polisi," kata Kapolri ketika ditemui setelah sidang kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

Kapolri menegaskan, para petinggi kepolisian tidak pernah memerintahkan anak buah untuk melakukan tindak kekerasan kepada siapapun.

Dia juga menyatakan, institusi Polri tidak memiliki dendam atau masalah dengan ICW dan Tempo yang akhir-akhir ini mendorong pengungkapan dugaan rekening mencurigakan yang diduga dimiliki oleh sejumlah perwira Polri.

Terkait kedua kasus itu, Kapolri telah memerintahkan Kapolda Metro Jaya untuk melakukan penyelidikan.

"Sudah perintahkan Kapolda Metro Jaya dan tim yang akan melakukan penyelidikan. Akan memeriksa saksi dan mencari petunjuk yang lain, akan diungkap," katanya.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo membenarkan pihaknya sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus penganiayaan aktivis Indonesia Corruption Watch.

"Kami masih melakukan penyelidikan, telah memeriksa saksi yaitu satpam yang melihat kejadian, teman korban dan saksi korban," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Timur Pradopo usai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo di balaikota DKI Jakarta, Kamis.

Ketika ditanya apakah Polda Metro Jaya akan melakukan pengamanan terhadap semua aktivis ICW pascakejadian itu, Kapolda menegaskan, "Saya kira semua masyarakat yang perlu pengamanan, polisi akan melakukannya".

Pada tempat yang sama, Kapolres Jakarta Selatan, Kombes (Pol) Gatot Eddy Pramono menjelaskan, ada empat saksi yang telah dimintai keterangan terkait kasus penganiayaan Tama.

Empat saksi tersebut yaitu satpam yang melihat peristiwa penganiayaan, teman korban yaitu Khadafi, saksi korban Tama dan teman Tama yang ikut menonton pertandingan bola di sebuah tempat di Kemang.

Sebelumnya, beberapa orang tidak dikenal melakukan penyerangan terhadap Tama dan temannya, Khadafi di sekitar Duren Tiga, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis sekitar pukul 03.30 WIB.

Tama dan Khadafi yang menumpang sepeda motor, dipepet sebuah kendaraan roda empat dan roda dua, kemudian pelaku menganiaya keduanya hingga terluka.

Tama S. Langkun adalah salah satu aktivis ICW yang sering mengungkap sejumlah dugaan korupsi di berbagai instansi. Akhir-akhir ini, dia aktif mendorong pengungakapan kasus dugaan rekening mencurigakan milik sejumlah perwira tinggi Polri.

Dia juga melaporkan kasus itu ke Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).(F008/A033)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010