Rio de Janeiro (ANTARA News) - Polisi Brazil yakin bahwa Bruno Fernandes, penjaga gawang tim sepak bola terkenal di dunia, Flamengo, hadir ketika mantan pacarnya --Eliza Samudio-- dibunuh.

Kepala polisi Edson Moreira, yang sedang menyelidiki kasus itu, mengatakan pada Kamis bahwa pembunuhan Samudio direncanakan. Menurut dia, seorang saksi mata menyatakan Bruno adalah salah seorang yang memukul Samudio dan hadir ketika wanita tersebut dibunuh.

Saksi mata itu, sepupu Bruno yang berusia 17 tahun, mengatakan Samudio diculik di Rio de Janeiro dan dibawa ke pondok peristirahatan Bruno di kota kecil Esmeralda di negara bagian Minas Gerais, yang bertetangga, demikian laporan Xinhua-OANA.

Pada 9 Juni, Samudio dilaporkan dibawa ke satu rumah di satu kota kecil yang berdekatan, tempat dia dipukul dan dibunuh oleh Marcos Aparecido Santos, mantan perwira polisi dan teman Bruno.

Remaja tersebut menjelaskan dirinya, Bruno dan penjaga Luiz Henrique Romao, semuanya, menyaksikan sewaktu Samudio dibunuh.

Setelah pembunuhan itu, Santos dilaporkan memotong-motong jasad Samudio dan melemparkan potongan mayat tersebut ke anjing yang dipelihara di tempat itu. Yang lain kembali ke pondok Bruno, tempat pemain sepak bola tersebut membakar harta benda Samudio dan minum bir di pinggir kolam renang.

Kepala polisi Moreira mengatakan ia terkejut oleh kekejaman aksi kejahatan itu dan menyebut Bruno monster.

"Ia mungkin menjadi idola di Flamengo, tapi buat polisi dia adalah monster. Kami semua sangat terkejut dengan kebrutalan kejahatannya. Kami terbiasa melihat tindakan kejam, tapi kasus ini membuat kami sangat sedih," katanya.

Bruno, yang telah membantah bahwa ia terlibat dalam aksi kejahatan tersebut, menyerahkan diri kepada polisi pada Rabu sore bersama dengan Romao. Santos ditangkap pada Kamis malam.

Pengadilan juga mengeluarkan surat penangkapan atas lima orang lagi, termasuk istri Bruno, Dayanne Rodrigues do Carmo Souza. Semuanya sudah ditangkap.

Samudio dan bayinya yang berusia empat bulan, yang ia katakan adalah anak Bruno, hilang awal Juni di Rio de Janeiro. Pada penghujung Juni, polisi menerima telepon tanpa nama bahwa perempuan muda tersebut telah dibawa ke pondok Bruno di negara bagian Minas Gerais --yang bertetangga-- dan dibunuh, dan penjaga gawang itu terlibat dalam kejahatan tersebut.

Polisi kemudian memulai penyelidikan kasus itu. Putra Samudio ditemukan tanpa cedera pada 24 Juni di satu rumah di negara bagian Minas Gerais. Bayi tersebut telah dibawa ke rumah itu oleh istri Bruno.

Flamengo mengumumkan pada pagi hari yang sama pembekuan kontrak Bruno dengan klub tersebut. Itu membuat pengacara Bruno --yang sebenarnya adalah pengacara Flamengo-- meninggalkan kasus tersebut.

Perusahaan perlengkapan olah raga Olympikus, yang menaja Flamengo, juga mengumumkan pembekuan kontraknya dengan Bruno.
(Uu.C003/A011/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010