Abuja (ANTARA News) - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menegaskan Amerika Serikat (AS) harus menegaskan sikapnya terhadap strategi nuklir Israel sebelum perundingan menyangkut program atom Iran dapat dimulai kembali.

Sanksi-sanksi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat yang "arogan" tidak akan menghambat kemajuan program nuklir Iran, katanya layaknya dikutip Reuters..

AS, Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memberlakukan sanksi-sanksi terhadap Iran menyangkut program nuklirnya yang dipertikaikan. Iran mengatakan program nuklirnya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas listrik dan menolak tuduhan Barat bahwa Teheran sedang berusaha membuat sebuah bom nuklir.

Ketua perunding nuklir Iran dalam sepucuk surat kepada ketua urusan luar negeri Uni Eropa pekan ini menyatakan perundingan-perundingan dapat dimulai kembali secepat mungkin September menyangkut masalah-masalah termasuk program atom Teheran.

Berbicara di Nigeria setelah satu KTT Kelompok Delapan (G-8) negara berkembang, Ahmadinejad mengatakan Iran mendukung dialog tetapi menuduh AS atas gagalnya perundingan-perudingan sebelumnya.

Menjawab pertanyaan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi dimulainya perundingan itu, Ahmadinejad mengatakan Washington harus menegaskan sikapnya menyangkut strategi nuklir Israel.

"Syarat pertama adalah mereka harus menyatakan pandangan-pandangan mereka tentang senjata-senjata nuklir rezim Zionis itu. Apakah mereka setuju atau tidak. Jika mereka setuju bom-bom ini harus dimiliki mereka , jalan bagi dialog akan berbeda," katanya.

Israel diduga keras adalah satu-satunya negara Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir tetapi negara itu menolak menkonfirmasikan atau membantah memiliki senjata-senjata nuklir.

Negara Yahudi itu biasanya dilindungi dan dibela sekutunya tetapi pemerintah Obama menggelisahkan Israel Mei karena mendukung satu prakarsa Mesir bagi perundingan tahun 2002 mengenai Timur Tengah bebas senjata pemusnah massal.

Akan tetapi ketika menerima Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa Presiden Barack Obama menyuarakan kembali pembenaran yang diungkapkan Israel memiliki bom atom dan mengatakan Israel "memiliki syarat-syarat keamanan yang unik".

Gedung Putih mengatakan Obama berjanji akan mencegah Israel, yang tidak menandatangani Perjanjian Non Proliferasi Nuklir, ikut dalam pertemuan badan pengawas nuklir PBB di Wina September serta konfrensi regional yang diusulkan Mesir.

Ahmadinejad, yang berbicara dengan wartawan melalui seorang penerjemah, mengatakan AS juga harus menjelaskan komitmennya sendiri pada larangan penyebaran senjata nuklir.

Iran sedang mengusahakan hubungan perdagangan yang lebih erat dengan Afrika dan Ahmadinejad dalam satu pidato dihadapan para akademikus Nigeria, kelompok-kelompok masyarakat sipil dan agama mensejajarkan hubungan-hubungan Afrika dengan bekas negara-negara penjajah dengan konflik Iran dengan Barat.

"Kekayaan yang mereka simpan berasal dari kantong-kantong lain. Mereka menjarah dan merampok semua barang tambang di Afrika. Mereka menjarah tenaga kerja selama ratusan tahun," katanya.

Itu adalah satu pesan yang disampaikan pada sejumlah hadiran dalam pertemuan di negara yang berpenduduk 140 juta jiwa paling banyak di Afrika, yang terdiri dalam jumlah yang hampir seimbang antara Kristen dan Muslim.

"Mereka menyebut para pemimpin Amerika dari dunia bebas. Kami menyebut anda pemimpin negara-negara yang berjuang bagi kebebasan," kata Shehi Sani, ketua Kongres Hak sipil Nigeria.
(Uu.H-RN/S008/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010