Bogota (ANTARA News/Reuters) - Pasukan Kolombia menyatakan melancarkan serangan Senin pagi yang menewaskan sembilan pemberontak Marxis di sebuah kamp gerilya di wilayah selatan negara tersebut.

Kolombia menerima milyaran dolar bantuan AS untuk memerangi pemberontakan yang telah berlangsung puluhan tahun itu dan kekerasan gerilya menurun secara dramatis sejak Presiden Alvaro Uribe berkuasa pada 2002 meski serangan-serangan masih terjadi.

"Pasukan militer melakukan pukulan telak baru pagi ini terhadap FARC, yang menewaskan sembilan anggota tempur blok selatan," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Menurut pernyataan itu, serangan tersebut terjadi sekitar 19 kilometer dari Cartagena del Chaira di negara bagian Caqueta.

Pada akhir pekan pasukan Kolombia membunuh 12 gerilyawan kiri dari sebuah satuan yang ditugasi mengawal pemimpin FARC, dan 14 orang lagi tewas dalam pertempuran terpisah.

Menurut keterangan sejumlah pejabat pemerintah, Minggu, 12 gerilyawan FARC tewas dalam serangan tengah malam yang dilakukan militer di provinsi Tolima, Kolombia tengah.

Serangan gabungan yang dilakukan oleh pasukan angkatan udara, angkatan darat dan polisi federal itu ditujukan pada pasukan gerilya yang bertugas memberikan pengamanan pada komandan FARC Guillermo Leon Saenz, yang juga dikenal sebagai "Alfonso Cano."

Leon Saenz adalah salah seorang tokoh utama kelompok pemberontak Marxis itu, yang mengobarkan perang selama puluhan tahun terhadap pemerintah Bogota.

Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), kelompok gerilya terlama dan terkuat di negara itu, memerangi pemerintah sejak 1960-an. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010