Bandarlampung (ANTARA News) - Real Estate Indonesia (REI) Wilayah Lampung mengadakan ekshibisi perumahan, yang dinamakan "REI Expo 2010", untuk tetap menggairahkan sektor tersebut pascakenaikan harga bahan material dan bangunan, akibat kenaikan tarif dasar listik (TDL) beberapa waktu lalu.

"Kami berharap sektor properti di Lampung tidak terlalu terguncang akibat hal itu, dan berharap transaksi dalam pameran itu tetap berlangsung optimal," kata Ketua Real Estate Indonesia (REI) Wilayah Lampung, Gunawan Hendra, di Bandarlampung, Selasa.

Ia menyatakan, dalam ekshibisi yang berlangsung selama sepekan pada 12 hingga 20 Juli 2010 tersebut, pihaknya menargetkan transaksi perumahan di Lampung dapat mencapai hingga Rp15 miliar, sebagai salah satu upaya untuk tetap menggairahkan sektor tersebut.

Menurut dia, ekshibisi atau pameran perumahan adalah salah satu program strategis tahunan REI Lampung untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap sektor properti, sekaligus mengasah kemampuan pengembang dalam menumbuhkan minat masyarakat terhadap perumahan.

"Apa pun yang terjadi, sektor perumahan sangat berpengaruh terhadap aktivitas perbankan, sehingga sangat penting untuk tetap menjaga kontinuitas transaksinya secara berkala," kata dia.

Beberapa waktu pascakenaikan TDL, sektor properti di Lampung kembali dihadapkan pada kenyataan pahit yaitu melonjaknya harga bahan bangunan dan material.

Sebagian pengembang memutuskan untuk menaikan harga jual rumah hingga 20 persen, sebagai akibat dari kenaikan harga material tersebut.

Fenomena itu dikhawatirkan akan menurunkan minat masyarakat untuk membeli rumah, dan membuat sektor properti kembali terpuruk.

"Ekshibisi kali ini dilakukan pada saat yang tepat, karena dilakukan tepat setelah kenaikan TDL, dan masyarakat butuh semacam `teaser` agar tetap tertarik membeli rumah," kata dia.

Ekshibisi yang dinamakan "REI EXPO 2010" itu dibuka oleh Wali Kota Bandarlampung, Eddy Sutrisno, Senin (12/7) malam, di Mall Kartini Bandarlampung.

Acara itu akan berlangsung selama sepekan, hingga 20 Juli 2010, dan diikuti oleh sekitar 15 pengembang yang merupakan anggota REI Lampung.

Sementara itu, warga yang sedang mencari perumahan mengharapkan pengembang konsisten menyediakan fasilitas umum dan fasilitas khusus.

"Mereka berani menawarkan fasilitas, tetapi terkait fasos dan fasum, terkadang diabaikan. Padahal itu sangat penting untuk lingkungan perumahan," kata Amrullah, warga Gotongroyong, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung. (PSO-046/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010