Bogor (ANTARA News) - Peristiwa ledakan tabung gas kembali terjadi, kali ini tabung gas berat 3 kg meledak di Kampung Pasir Awi, RT03/13, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudek, Kabupaten Bogor, Selasa, akibatnya ibu dan anak mengalami luka bakar.

Korban bernama Sawati (80) dan Kesih (36), keduanya mengalami luka bakar disekujur tubuhnya, saat ini korban telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Cigudeg.

Menurut Kepala Desa Cigudeg, Firdaos, ledakan terjadi sekitar pukul 07:00 WIB, berawal ketika Sawati hendak memasak dirumahnya, menggunakan kompor gas. Tiba-tiba keluar percikan api dari kompor, api seketika menyambar ke tabung gas yang jaraknya berdekatan.

"Kemungkinan selangnya ada yang bocor, korban tidak tahu. Apalagi korban tidak memahami cara penggunaan gas," kata Firdaos, Selasa.

Api menyala di kompor langsung membesar dan menyambar tabung gas, terjadi ledakan besar. Kobaran api langsung menyambar tubuh nenek Sawati, disaat itu Kesih yang berada dirumah berupaya memberi pertolongan kepada ibunya juga ikut tersambar api.

"Keduanya mengalami luka bakar cukup serius, warga langsung membawa korban ke Puskesmas Cigudeg dan memadamkan api," tutur Firdaos.

Peristiwa ledakan tabung gas yang sering terjadi akhir-akhir ini mendapat perhatian pemerintah. Pemerintah Kabupaten Bogor pun ikut mengambil tindakan melakukan pengawasan peredaran tabung gas mulai dari SPBBE, agen, pengumpul dan pengecer.

Melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bogor, menggelar sidak ke beberapa SPPBE, agen, pengumpul dan pengencer. Dalam sidak ditemukan ribuan tabung gas tak ber SNI dan beberapa acecoris tabung gas seperti regulator dan selang yang juga tidak ber SNI.

Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Konsumen Diskoperindag, Ridwan Said mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat koodinasi dengan pihak pertamina, SPBBE, agen dan polisi membahas soal peredaran tabung gas yang tidak sesuai standar.

"Upaya ini untuk meminimalisir terjadinya ledakan tabung gas di Kabupaten Bogor," katanya.(*)
(KR-LR/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010