Denpasar (ANTARA News) - Enam pesawat tempur jenis F16 milik Thailand telah menyinggahi Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali di Tuban, Kabupaten Badung, Selasa, kemudian melanjutkan penerbangan ke Australia.

"Keenam pesawat F16 Thailand itu sudah mendapatkan izin mendarat di Ngurah Rai. Kami sebagai tuan rumah berupaya menyambutnya dengan baik," kata Komandan Lanud Ngurah Rai, Letkol Pnb Aldrin P Mongan di Tuban, Kuta, Kabupaten Badung.

Seusai menyambut kedatangan keenam pesawat super canggih tersebut, dijelaskan bahwa hal itu dalam rangka transit untuk melakukan pengisian bahan bakar, kemudian langsung bertolak meneruskan perjalanan ke Australia.

"Keenam pesawat tempur itu diterbangkan dalam misi latihan perang bersama dengan negara Australia," kata Aldrin.

Dijelaskan bahwa keenam pesawat tersebut mendarat dengan selamat sekitar pukul 11.30 Wita, kemudian terbang lagi pukul 13.30 Wita menuju Australia. "Praktis hanya transit tiga jam. Sejak mendarat dan terbang kembali berjalan aman serta lancar," imbuhnya.

Pesawat tempur buatan Amerika Serikat itu mendarat di "base ops" Lanud Ngurah Rai, langsung mendapat pengamanan cukup ketat dari aparat TNI AU dan tidak ada warga yang bisa mendekat.

Selama melintas di Pulau Dewata itu bunyi suara enam pesawat tersebut cukup keras dan menggelegar, sehingga warga masyarakat di sekitar bandara banyak yang penasaran untuk melihatnya.

Banyak warga melihat ke langit guna menyaksikan pesawat tempur tersebut terbang berkecepatan tinggi dan mengeluarkan suara cukup menggelegar.

Menurut Aldrin, meski kedatangan pesawat tempur asing, namun tidak sampai terjadi perubahan atau penundaan jadwal penerbangan pesawat lainnya.

"Semua jadwal dan prosedur penerbangan sudah diatur otoritas bandara, sehingga tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan yang ada," jelas Aldrin.

Setelah tiga jam singgah, empat pesawat secara berturutan "take off" dan selang seperampat jam diikuti dua pesawat F16 lainnya.

"Semenjak saya menjabat, ini untuk pertamakalinya pesawat F16 asing mendarat di sini," akunya.(*)

(T.pso-166/T007/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010