Cilacap (ANTARA News) - Seorang anak pasangan pasangan Komsiyati (39) dan Suparman (51), warga Desa Jenang RT 1 RW 16, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Muhammad Zaid Rachman (6) menjalani khitanan secara misterius.

Saat ditemui di rumahnya, Rabu, Komsiyati mengatakan, kejadian tersebut dialami anaknya pada Senin sore (12/7) dan baru diketahuinya pada malam hari.

"Saat itu anak saya mengeluh sakit di bagian alat kelamin. Setelah saya lihat ternyata bentuknya sudah seperti disunat (khitan, red.)," katanya.

Menurut dia, bentuk alat kelamin anaknya seperti telah menjalani khitanan secara sempurna tanpa adanya jahitan.

Dia mengaku sangat terkejut dan tak percaya jika anaknya telah menjalani khitanan tanpa adanya tenaga medis yang menanganinya.

"Bahkan saya sempat menangis karena khawatir Zaid (panggilan akrab anaknya, red.) menderita suatu penyakit," katanya.

Terkait kondisi tersebut, dia bersama suaminya memutuskan memanggil seorang petugas medis dari puskesmas pembantu di desanya untuk memastikan kondisi Zaid.

Menurut dia, hasil pemeriksaan petugas puskesmas pembantu tersebut menyatakan jika Zaid telah menjalani khitanan secara sempurna yang ditunjukkan dengan adanya bentuk bulatan kulit yang tertarik ke dalam.

"Saya tetap menyuruh Zaid mengenakan kain sarung karena takut lecet dan iritasi," katanya.

Mengenai kondisi anaknya, dia mengatakan, hari ini (14/7) Zaid sudah terlihat sehat dan tidak mengalami gangguan apapun.

Menurut dia, kondisi tersebut jauh berbeda dengan sehari sebelumnya karena sepanjang hari Selasa (13/7) anaknya tampak murung dan tak mau ditemui siapa pun.

"Bahkan saat akan diperiksa Pak Mantri (petugas puskesmas, red.), dia pun harus dipaksa," katanya.

Sementara itu, Zaid mengaku sama sekali tidak merasakan sakit saat peristiwa tersebut dialaminya.

Bahkan, dia juga tetap bisa bergerak bebas dan bermain bersama teman-temannya meskipun baru dikhitan.

Kendati demikian, untuk sementara Zaid tidak berangkat sekolah hingga kondisinya benar-benar sembuh.

"Berangkatnya nanti kalau sudah sembuh," kata siswa kelas dua Sekolah Dasar Negeri Mulyasari 01 Majenang ini.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010