Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, sebagian koperasi di Indonesia belum baik karena mengalami sejumlah masalah dalam pengelolaannya.

"Sebagian, terus terang, belum baik," kata Kepala Negara dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Koperasi Nasional ke-63 di Surabaya, Kamis.

Presiden menjelaskan, sebagian koperasi belum maju karena mengalami masalah dalam hal manajemen dan sumber daya manusia. Sejumlah koperasi tidak memiliki sumber daya manusia yang mampu mengelola koperasi dengan baik.

"Permodalannya juga sering belum mencukupi," kata Presiden.

Kemudian, koperasi juga sering mengalami masalah teknis dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Di sisi lain, produk-produk tersebut seringkali tidak bisa bersaing dengan produk industri.

Terkait kesejahteraan anggota koperasi yang relatif rendah, Presiden menyatakan hal itu disebabkan belum adanya sistem penglolaan sisa hasil usaha yang baik.

Meski demikian, kata Presiden, beberapa koperasi sudah berhasil dan menyejahterakan anggota, sekaligus menguatkan perekonomian nasional.

Oleh karena itu, kata Presiden, gerakan koperasi di Indonesia tetap relevan di tengah sistem perekonomian global.

"Koperasi masih dan tetap penting," kata Kepala Negara.

Sejarah membuktikan, Indonesia mampu bangkit dan bertahan dalam terpaan krisis karena kegiatan perkoperasian dan usaha kecil serta menengah.

"Oleh karena itu, koperasi dan usaha kecil menengah harus tumbuh dengan baik ke depan," kata Presiden Yudhoyono menambahkan.

Menurut Presiden, gerakan koperasi dan usaha kecil menengah adalah sistem ekonomi rakyat yang cocok untuk Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya Indonesia tidak perlu meniru sistem ekonomi negara lain yang belum tentu cocok untuk Indonesia.
(F008*M038/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010