Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono meminta Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) untuk menjual citra positif bangsa dan negara Indonesia ke mancanegara agar lebih sejajar dengan negara dan bangsa lainnya.

"Saya sangat prihatin, jika apa yang dikatakan di luar sama sekali tidak sama dengan kenyataan yang ada di dalam," kata Boediono, saat membuka Konvensi Perhumas 2010 di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu.

Boediono mengatakan, ada sebuah negara yang secara realita berada di bawah Indonesia namun memiliki postur yang tinggi dan mampu berada sejajar dengan bangsa dan negara lain.

"Ini karena humas, mampu memberikan citra postif bangsanya. Karena itu, saya mengetuk para pelaku humas untuk memberikan citra positif bangsa. Bukan citra pemerintah, tetapi bangsa ini penting," ujarnya.

Wapres menambahkan, "Dalam persaingan global yang makin ketat, kita tidak bisa hanya diam. Tetapi kita harus berlari, sama cepat dengan negara lain. Salah satunya dalam pencitraan yang positif. Bagaimana menciptkakan persepsi yang positif,".

Ia mencontohkan, untuk menarik investor pelaku humas harus mampu menciptakan citra positif tentang apa dan bagaimana Indonesia sehingga para penanam modal itu berminat dan menanamkan investasinya di Indonesia.

Wapres menambahkan, dengan persepsi yang positif tentang Indonesia maka tidak akan ada negara yang menjatuhkan travel warning atau travel advisory kepada Indonesia. "Saya kira Bali sama amannya dengan negara lain," ujarnya.

Boediono mengingatkan, citra positif tentang bangsa dan negara Indonesia juga harus diciptakan untuk masyarakat di dalam negeri.

Perhumas adalah organisasi profesi para praktisi Humas dan Komunikasi Indonesia yang berdiri pada 15 Desember 1972 dan resmi tercatat di Kementerian Dalam Negeri sebagai organisasi nasional kehumasan di Indonesia dan pada Asosiasi Humas Internasional (International Public Relation Associations/IPRA) di London.

(R018/S018/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010