Taipei (ANTARA News/AFP) - China kemungkinan akan meningkatkan jumlah rudalnya yang diarahkan ke Taiwan mencapai 1.900 pada akhir tahun ini kendatipun hubungan menghangat antara dua bekas seteru itu, kata wakil menteri pertahanan pulau tersebut, Rabu.

Para pakar militer memperkirakan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) kini memiliki lebih dari 1.600 rudal yang ditujukan terhadap pulau itu.

Tetapi laporan-laporan media baru-baru ini mengatakan PLA mungkin meningkatkan jumlah rudal balistik jarak dekat dan rudal jelajah yang menghadapi Taiwan menjadi 1.960 sebelum akhir tahun ini.

"Berdasarkan dari kapasitas pabrik mereka, PLA dapat meningkatkan jumlah rudal yang ditargetkan ke Taiwan sebelum akhir tahun ini," kata Andrew Yang, wakil menteri pertahanan Taiwan kepada AFP.

Walaupun ketegangan di lintas Selat Taiwan mereda sejak pemerintah Presiden Ma Ying-Jeou yang bersahabat dengan China berkuasa tahun 2008,"Beijing tidak pernah mengurangi kekuatan militernya menghadapi Taipei," kata yang mengingatkan.

Beijing berulang-ulang berikrar akan menduduki Taiwan seandainya pulau itu mengumumkan kemerdekaan resmi walaupun Taiwan memiliki pemerintah sendiri akhir perang saudara tahun 1949.

Yang tidak membicarakan kemungkinan bukti yang menunjukkan satu peningkatan pembangunan rudal oleh PLA.

Ancaman militer memicu Taiwan melancarkan pelatihan perang yang mensimulasi invasi China.

Presiden Taiwan itu juga brikrar akan membangun angkatan bersenjata yang lebih kuat sebagai satu pencegahan terhadap agresi Beijing, sementara juga berjanji akan mendorong satu perjanjian perdamaian untuk mengakhiri permusuhan lebih dari enam dasa warsa.(*)

(Uu.H-RN/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010