Tangerang (ANTARA News) - Pemkab Tangerang optimistis pemilihan teknologi untuk pengelolaan sampah untuk Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Ciangir dapat diputuskan sebelum nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta berakhir.

"Teknologi sangat banyak. Namun dari pilihan yang sudah diusulkan, kami optimistis sebelum MoU berakhir sudah akan ada keputusan mengenai teknologi yang cocok untuk TPST Ciangir," kata Ketua Tim Koordinasi Kerjasama Antar Daerah (TKKSD) Kabupaten Tangerang, Hermansyah, di Tangerang, Kamis.

Sebelumnya, Pemkab Tangerang sudah menerima usulan lima teknologi yang berbeda dari Pemprov DKI Jakarta, di antaranya sanitary landfill, open dumping, dranco, incinerator, dan Mechanical Biological Treatment (MBT).

Pemkab Tangerang berinisiatif untuk menerapkan teknologi MBT untuk TPST Ciangir. "Perjanjian Kerja Sama (PKS) sudah mencapai 70 persen, tinggal dua tahap lagi," ucap Hermansyah.

Wakil Bupati Tangerang, Rano Karno, mengatakan, dirinya mempunyai kewajiban agar proyek tersebut tidak lari dari UU no.18/2008 tentang pengolahan sampah sebagai perangkat acuan dalam melaksanakan pembangunan TPST Ciangir ini.

Terlepas dari teknologi mana yang akan dipakai, Rano mencontohkan pengelolaan sampah di Bekasi sekarang menjadi lebih baik karena terus dilakukan penyempurnaan terhadap teknologi yang digunakan.

Dia menjelaskan, kriteria teknologi pengelolaan sampah yang akan diterapkan untuk TPST Ciangir, di antaranya dapat memberdayakan dan bermanfaat untuk masyarakat serta tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.

"Semoga sebelum MoU selesai 28 Agustus mendatang dan sudah masuk PKS. Jika MoU diperpanjang lagi, itu hanya untuk melakukan tender," katanya.  (ANT222/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010