Jakarta,  (ANTARA News) - Kecemasan terhadap perekonomian global, terutama kinerja perusahaan global masih menjadi isu utama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan penurunannya, Rabu.

IHSG BEI ditutup turun 22,698 poin atau 1,69 persen menjadi 1.321,453 dan indeks LQ45 anjlok 7,204 poin atau 2,71 persen ke posisi 258,725.

Ketua Bidang Investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Raymond Gin, di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa terus menurunnya indeks BEI saat ini masih dipengaruhi oleh kecemasan investor terhadap krisis perekonomian global saat ini.

Terus tertekannya pasar saham global dan regional akibat kinerja perusahaan yang mengalami penurunan akibat tertekan krisis ekonomi.

Seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang turun 376,14 poin menjadi 12.583,63 tertekan oleh peringatan atas laba perusahaan bebrapa saham besar, seperti perusahaan asuransi dari China daratan China Life.

Hal ini juga terjadi di bursa Korea dengan Indeks KOSPI yang turun 3,5 persen, 1.088,65 karena memuncaknya kerugian perbankan global menekan saham sektor finansial.

Kondisi inilah yang juga mempengaruhi perdagangan saham di BEI, dimana sebanyak 95 saham mengalami penurunan dibanding yang naik hanya 32 dan 46 stagnan.

Hampir semua unggulan mengalami penurunan, diantaranya saham Perusahaan Gas Negara yang terkoreksi Rp150 ke posisi Rp1.900, Bank BCA turun Rp200 ke level Rp2.750, Bank Mandiri terkikis Rp140 ke harga Rp1.780 dan United Tractors turun Rp100 menjadi Rp4.700.

Perdagangan berjalan tak begitu ramai, hanya 40.086 kali transaksi dengan melibatkan 992,937 juta saham dengan nilai Rp1,187 triliun.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009