Jakarta (ANTARA News) - Setelah Anas Urbaningrum dan Edi Baskoro resmi terpilih, masing-masing, sebagai ketua umum dan sekjen Partai Demokrat yang popular dengan julukan "duet maut", maka calon ketua fraksi Partai Demokrat DPR Saan Mustafa akan menjadi sosok "trio maut" Demokrat, kata pengamat.

Pengamat politik dari Indobarometer, M Qodari MA kepada wartawan di Jakarta, Jumat, memngatakan, posisi ketua fraksi itu sangat strategis karena ia merupakan kepanjangan tangan partai.

Oleh karena itu, katanya, "duet maut" Anas–Ibas belum cukup tanpa munculnya sosok baru yang melengkapi pasangan itu menjadi trio maut, antara lain sosok Saan Mustafa.

Menurut Qodari, dari sejumlah calon yang muncul, Saan Mustafa yang kini menjabat Wasekjen Partai Demokrat merupakan sosok tepat yang mampu melengkapi pasangan duet maut itu menjadi "trio maut" tersebut.

Alasan utamanya, Saan cukup merepresentasikan figur muda yang energik dan memiliki kemampuan lapangan yang kuat.

"Saya kira kalau Demokrat sudah berkomitmen untuk menonjolkan semangat kaum muda melalui kemunculan duet Anas-Ibas, seharusnya jangan tanggung-tanggung. Jadi, sekalian saja munculkan figur muda lagi untuk posisi ketua fraksi. Figur seinornya sudah diwakili Ketua DPR RI Marzuki Ali. Pak Marzuki sudah sangat tepat dengan posisinya sekarang dengan kapasitas dan kapabilitasnya," kata Qodari.

Ia menjelaskan, Saan Mustafa sejauh yang dikenalnya memang memiliki keunggulan dibanding calon ketua fraksi lainnya. Selain karena alasan muda, Saan juga dikenal sebagai orang lapangan dan orang "gaul" dalam arti memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik seperti dibuktikan saat Kongres Demokrat beberapa waktu lalu.

"Yang pasti, Saan dengan pengalaman organisasinya yang panjang memiliki kemampuan di berbagai arena forum. Dia sudah terbiasa pegang palu. Pokoknya, tepat lah untuk posisi  ketua fraksi, disamping karena faktor mudanya. Dan saya kira, Pak SBY sebagai figur utama Demokrat yang berpikiran futuristik sangat pandai membaca tanda-tanda zaman, bahwa Demokrat ke depan harus mencerminkan semangat muda," ujarnya.

Mengenai kelebihan calon lain selain Saan, Qodari mengaku tetap tidak menampiknya. Semua calon seperti Hayono Isman dan Taufik Efendi yang senior memiliki peluang yang sama. Hanya, dari sekian calon, Saan lebih merepresentasikan figur muda.

Disamping, Saan juga lebih memiliki "chemistry" dengan Anas dan Ibas ketimbang calon lain.

"Jadi, dari segi chemistry-nya sudah cocok. Hal ini penting, karena sekali lagi, ketua fraksi itu perpanjangan tangan partai. Kalau tak ada chemistry, bisa kacau dan tidak nyambung. Nah, sekarang tinggal dari segi mudanya agar tidak tanggung dan jomplang. Dengan begitu, Demokrat bisa lebih kokoh di DPR," demikian Qodari.(*)
(R009/K004/brt)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010