Pekanbaru (ANTARA News) - Nasib sejumlah guru honorer yang ada di Pekanbaru dari hari ke hari kian memprihatinkan dikarenakan rendahnya gaji dan tingginya biaya hidup di kota itu.

"Gaji saya untuk bulan Mei sebesar Rp271 ribu. Dengan rincian Rp150 ribu dari sekolah dan Rp121 ribu honor berdasarkan jam belajar," ujar salah seorang guru honorer, Maizlan, di Pekanbaru, Jumat.

Hal ini menyebabkan dirinya kelimpungan mencari tambahan penghasilan dengan mengajar di tempat lain.

Gaji ini, lanjutnya, jauh dari upah minimum kota (UMK) Pekanbaru yang mencapai Rp1.055.000.

"Jika dibandingkan guru PNS, jauh berbeda. Dimana banyak tunjangan baik transportasi hingga sertifikasi yang didapatkan," kata dia.

Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Bilhaya Atar mengatakan, saat ini gaji guru honorer di Pekanbaru berkisar Rp180 ribu hingga Rp300 ribu per bulan.

"Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru harus secepatnya mencarikan solusinya. Apakah dengan dilakukan perekrutan tenaga honorer di sekolah negeri yang masih kekurangan guru," kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Yuzamri Yakub, mengatakan, di Pekanbaru terdapat sekitar 6.000 guru honorer yang belum diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Kalau memenuhi syarat sesuai dengan aturan yang berlaku, guru-guru honor tersebut bisa nanti diangkat menjadi CPNS," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, ada persyaratan tertentu yakni minimal harus bekerja mulai awal tahun 2005. Jika guru honorer tersebut bekerja mulai 2006, maka mereka tidak bisa diangkat menjadi PNS.  (IND/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010