Pacitan (ANTARA News) - Sebuah kapal pesiar jenis yacht bersertifikat Inggris dengan nama lambung Seaven-1 dan ditumpangi tiga warga asing terdampar di Pantai Teleng Ria, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Kasatpol Perairan Pacitan Aipda Yahudi saat dikonfirmasi, Sabtu, mengatakan, kapal pesiar tersebut sampai Sabtu sore belum bisa dievakuasi dari tepi Pantai Teleng.

Kapal sebelum terdampar dilaporkan sempat mengalami kerusakan mesin dan akhirnya dihempas gelombang air pasang yang membuatnya terseret ke pinggir pantai.

Kapal yang terbenam masih terus diusahakan dievakuasi namun posisi buritan kapal yang terbenam pasir hingga kedalaman satu meter lebih menyulitkan proses pengangkatan.

"Untuk memudahkan proses evakuasi, sejumlah barang terpaksa kami turunkan," kata Aipda Yahudi.

Peristiwa terhempasnya kapal pesiar berharga miliaran rupiah milik warga negara Inggris itu diperkirakan terjadi pada Sabtu dinihari.

Saat itu, kata Yahudi, kapal berpenumpang tiga warga negara asing itu dalam perjalanan berlayar menuju kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Namun sesampainya di lepas pantai selatan Kabupaten Pacitan, mesin yacht tiba-tiba mengalami kerusakan.

Nahkoda kapal yang diidentifikasi bernama Brent Connan Harper dari Afrika Selatan lalu berinisiatif membawa kapal berlindung di Teluk Pacitan.

Tetapi nasib naas justru menimpa ketiga wisatawan asing tersebut. Di tengah upaya berlindung dari ganasnya ombak laut selatan kapal pesiar mereka justru dihantam gelombang air pasang hingga terhempas ke pinggir pantai.

Usai kejadian, seorang ABK bernama Jimmy Cyril Visser (49) warga Afrika Selatan berusaha mengurus klaim asuransi ke Jakarta.

Sementara dua awak lain, masing-masing nakhoda berkebangsaan Afrika Selatan Brent Connan Harper (32) dan Ricard Collin Perot (32) warga Inggris pergi ke Bali dengan jalan darat.

Menurut Yahudi, kapal pesiar asing tersebut awalnya berisi lima orang.

Tetapi dua penumpang lainnya terlebih dahulu turun di Pantai Sendang Biru, Malang.

Dari hasil pemeriksaan diketahui mereka mengantongi beberapa paspor dan visa kunjungan. Sebenarnya, awak kapal sempat berusaha melakukan perbaikan namun gagal.

Karena itu mereka mendatangkan pihak asuransi dari Jakarta. "Langkah kita kemudian mengamankan barang-barang yang bisa diselamatkan ke pelabuhan," terang Yahudi.(*)
(T.PSO-130/M027/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010