Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta kesulitan mengantisipasi kedatangan pengemis dan anak jalanan dari luar daerah menjelang Ramadhan dan Lebaran.

"Menjelang Ramadhan dan Lebaran jumlah pengemis dan anak jalanan dari luar daerah yang masuk Yogyakarta diperkirakan bertambah. Hal itu memang tidak bisa dihindarkan dan untuk mengantisipasinya juga cukup sulit," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY Sulistyo di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, kondisi itu disebabkan kedatangan orang di wilayah Yogyakarta memang sangat banyak dengan beragam kepentingan. Dinsos DIY juga kesulitan menetapkan wilayah mana yang banyak digunakan untuk akses masuk pengemis dan anak jalanan.

"Pengemis dan anak jalanan selain berasal dari daerah sekitar Yogyakarta, juga diperkirakan datang dari wilayah Magelang dan Klaten, Jawa Tengah, karena pada Ramadhan dan Lebaran banyak warga yang memberi sedekah," katanya.

Ia mengatakan, Dinsos DIY belum bisa berperan banyak dalam menanggulangi masalah pengemis dan anak jalanan. Namun, langkah yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pembinaan dan bimbingan sehingga mereka tidak lagi kembali ke jalanan.

Peran yang dijalankan Dinsos DIY di antaranya memberikan pembinaan dan bimbingan di panti sosial bina karya. Di tempat itu pengemis dan anak jalanan akan mendapatkan pelatihan keterampilan sehingga nanti diharapkan tidak menjadi pengemis lagi.

Selain itu, Dinsos DIY juga berupaya untuk bisa mengembalikan pengemis dan anak jalanan ke daerah masing-masing.

Menurut dia, setelah satu tahun masa pembinaan, mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Hal itu menjadi cara mengurangi jumlah pengemis dan anak jalanan di Yogyakarta.
(ANT/A024)
 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010