Blitar (ANTARA News) - Sekitar enam orang guru tidak tetap (GTT) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, melakukan aksi mogok makan, memprotes minimnya anggaran pendidikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga berdampak pada rendahnya kesejahteraan tenaga pengajar.

"Aksi ini terpaksa kami lakukan, karena pemerintah tidak memperdulikan nasib dunia pendidikan, salah satunya kesejahteraan para guru," kata Prawira Kusnaini, seorang guru yang melakukan mogok makan, Rabu.

Aksi para guru tersebut dilakukan di depan halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar, dengan memasang tenda. Mereka menutup mulut mereka dengan "plester".

Hal itu dimaksudkan sebagai upaya untuk menggalang dukungan terutama dari para relawan yang juga memperhatikan nasib pendidikan.

Prawira mengungkapkan, saat ini terdapat sekitar 6.000 guru dan GTT yang bekerja di lingkungan Dinas Pendidikan, Kabupaten Blitar. Dari jumlah tersebut, kebanyakan insentif yang mereka terima tidak sesuai dengan kewajiban mengajar seperti guru tetap lainnya. Bahkan lebih rendah, sekitar Rp150 per bulan.

"Itupun ada sekitar 2.000 GTT yang belum menerima kucuran insentif sejak tahun 2008," katanya mengungkapkan.

Lebih lanjut, ia mengemukakan, saat ini masih terdapat sekitar 3.500 lulusan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah yang terkendala masalah biaya, sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi.

Kondisi tersebut diperparah, dengan rendahnya alokasi anggaran yang dikucurkan APBD Blitar setiap tahunnya.

Walaupun pemerintah sudah mengupayakan untuk meningkatkan anggaran pendidikan, sekitar Rp500 juta per tahun, tapi menurut dia, jumlah tersebut masih jauh mencukupi untuk kebutuhan pendidikan.

Tahun 2009 ini, Pemerintah Kabupaten Blitar mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp70 miliar dari total APBD senilai Rp976 miliar. Jumlah tersebut sedikit lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp7,5 miliar dari APBD 2008 sebesar Rp966 miliar.

"Setidaknya butuh anggaran Rp120 miliar untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas," katanya menegaskan.

Peserta aksi mengancam akan mengerahkan ribuan guru dan GTT untuk melakukan unjuk rasa, jika aksi mogok makan yang dilakukan para guru tidak mendapat tanggapan.

Selain itu, mereka juga mengancam akan terus melakukan aksi mogok makan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009