Gianyar (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tentang dukungan BUMN terhadap Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata.

"MoU ini sebagai payung hukum agar BUMN mendorong dan (bersedia) menjadi sumber pendanaan seni budaya," kata Menbudpar di Istana Tampaksiring, Gianyar, Bali, Senin.

Acara penandatanganan itu dilakukan dalam rangkaian acara Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional.

Ia juga mengutip pernyataan budayawan Putu Wijaya yang mengatakan bahwa dengan dukungan penuh dari pemerintah, maka di Indonesia dapat lahir seniman-seniman besar.

Pada kesempatan itu Jero Wacik juga turut tampil mengiringi para penari cilik sanggar Wacika Swara Desa Pakraman Tampaksiring yang membawakan tari Oleg Tambulilingan.

Menbudpar mengiringi para penari dari sanggar asuhannya itu dengan alat musik kendang.

Kemudian ditampilkan juga musik "rocklung ASAP" yang merupakan kolaborasi musik tradisional dan moderen. Kelompok musik itu membawakan lagu karya Presiden Yudhoyono yang berjudul "Kuyakin Sampai Disana" dan "Budi Temanku".

Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional kali ini mengangkat tema Dengan Seni dan Budaya Membangun Karakter Bangsa dan sub tema Kenali dan Cintai Budaya Negerimu.

Menurut Jero Wacik, Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional yang digelar setiap tahun menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia itu merupakan tindak lanjut gagasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika memberikan sambutan dalam memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2006 di Taman Bunga Cipanas, Jawa Barat.

Presiden Yudhoyono menilai perlu digelar lomba cipta seni di tingkat pelajar SD dan SMP dengan maksud sebagai sarana untuk membangun dan membentuk karakter bangsa, karena penanaman karakter bangsa akan lebih mudah dilaksanakan bila dimulai dari anak-anak.

Kegiatan lomba itu, menurut Menbudpar, merupakan media yang tepat bagi pelajar SD dan SMP untuk menampilkan kreativitas kesenian secara kompetitif sehingga mendorong pengembangan karakter generasi muda yang seimbang antara logika, etika, dan estetika.

Lomba tahunan yang memperebutkan Piala Presiden ini diikuti pelajar tingkat SD dan SMP dari seluruh Tanah Air. Mereka mewakili masing-masing sekolah, sebelumnya mengikuti proses seleksi dari mulai tingkat kecamatan hingga provinsi.

Pada lomba di Istana Tampaksiring tahun ini, 33 provinsi di seluruh Indonesia masing-masing mengirimkan 3 wakil siswa SD dan 4 siswa SMP terbaik mereka untuk berlomba cipta lukis, cipta puisi, dan cipta lagu untuk tingkat SD dan lomba cipta lukis, puisi, lagu, serta desain motif batik tingkat SMP.

Desain motif adalah materi baru lomba, yang baru digelar pada 2010.

Dipilihnya materi baru lomba cipta desain motif batik untuk siswa SMP merupakan satu upaya dalam melestarikan dan mengembangkan batik Indonesia, yang telah diakui dan terdaftar sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Melalui lomba cipta desain motif batik itu diharapkan dapat memacu kecintaan dan apresiasi generasi muda terhadap batik, sekaligus menjadi tolok-ukur untuk menakar perkembangan kualitas cipta karya seni yang diharapkan semakin meningkat dari tahun ke tahun khususnya di kalangan generasi muda.
(T.G003/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010