Kebijakan itu akan diberlakukan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dan kejuruan.
"Pengurangan jam pelajaran itu akan mulai berlaku efektif pada hari pertama puasa. Kami sekarang masih menunggu keputusan dari Kementerian Agama tentang awal puasa," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Syamsury, Selasa.
Ia menyebutkan, kebijakan pengurangan jam pelajaran tersebut hanya akan berlaku di sekolah umum dan bukan sekolah untuk agama tertentu lainnya.
Jam pelajaran untuk siswa sekolah dasar dari 35 menit per mata pelajaran menjadi 25 menit, untuk sekolah menengah pertama dari 40 menit menjadi 30 menit, sedang untuk siswa sekolah menengah atas dan kejuruan dari 45 menit menjadi 35 menit.
Selain memberlakukan pengurangan jam pelajaran, lanjut Syamsury, Dinas Pendidikan Yogyakarta juga mengimbau pedagang makanan di luar sekolah untuk tidak berjualan selama puasa agar siswa tidak terganggu puasanya.
"Kantin sekolah wajib tutup, tetapi untuk pedagang makanan di luar sekolah, kami hanya bisa mengimbaunya saja," lanjutnya.
Dinas Pendidikan juga meminta sekolah untuk lebih banyak melaksanakan kegiatan keagamaan seperti pesantren ramadan atau pembelajaran ilmu agama.
Syamsury kemudian menyatakan, siswa sekolah akan mendapatkan libur dalam tiga hari awal puasa, dan libur di akhir puasa akan dilaksanakan pada H-7 hingga H+7 lebaran atau selama dua pekan penuh.
Sementara Kepala Sub Bagian Evaluasi Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Rachmad menyatakan, pengurangan jam pelajaran tersebut tidak akan mengurangi kualitas pendidikan siswa karena kuota jam pelajaran minimal siswa sudah dihitung sejak menyusun kalender akademik.
"Kuota jam pelajaran itu akan tetap terpenuhi meski ada pengurangan jam pelajaran," katanya.
Kuota jam pelajaran untuk siswa SD/SDLB kelas 1-3 adalah 884-1.216 jam per tahun dan kelas 4-6 adalah 1.088-1.216 jam per tahun, SMP/SMPLB adalah 1.088-1.216 jam per tahun, SMA adalah 1.292-1.482 jam per tahun dan SMK adalah 1.368 jam per tahun.
(E013/S016)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
