Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak lima pebulutangkis unggulan tunggal putri, langsung tumbang di babak awal turnamen "Sunkist Indonesia International Challenge Indocock Djarum Open 2010" di Surabaya, Selasa.

Unggulan kedua Lianne Tan asal Belgia secara mengejutkan menyerah dua set langsung dari pemain nonunggulan Silvina Kurniawan 18-21, 24-26.

Hasil sama juga dialami "seeded" ketiga asal Prancis, Perrine Lebuhanic, yang takluk dari pemain tuan rumah Tri Wulan Kartikasari 14-21, 15-21 dalam waktu 35 menit.

Tiga pemain unggulan lain yang juga harus angkat koper di babak awal turnamen berhadiah total 15.000 dolar AS (sekitar Rp135 juta dengan kurs Rp9.000) ini, adalah Hadia Hosny asal Mesir dan Tee Ying Ji dari Malaysia.

Hadia Hosny yang menempati unggulan kelima, tidak berkutik saat menghadapi Febby Angguni dan kalah telak 9-21, 8-21.

Sementara Tee Ying Ji (unggulan delapan) dibekuk Rizky Amelia Pradipta dengan dua set langsung 16-21, 17-21. Satu pemain unggulan lainnya yang juga tergusur adalah Chanida Julrattanamanee.

Unggulan ke-10 asal Thailand ini sempat memberikan perlawanan hingga tiga set sebelum kalah 10-21, 21-18, 14-21 dari wakil tuan rumah Melvira Oklamona.

"Hasil ini memberi bukti bahwa kualitas pemain-pemain Indonesia masih lebih baik, kendati mereka tidak masuk daftar unggulan," kata pelatih bulu tangkis Jatim, Ferry Stewart.

Hasil mulus dibukukan juara bertahan sekaligus unggulan teratas Fransiska Ratnasari. Mantan pemain Pelatnas ini tidak menemui kesulitan saat mengalahkan Shinta Saiche (Prancis) dengan skor 21-12, 21-12.

Sedangkan pemain Pelatnas Aprilia Yuswandari juga menang mudah 21-7, 21-6 atas wakil Prancis lainnya, Elsa Danckers.

"Bisa menang mudah karena kualitas lawan memang belum seberapa," kata Aprilia usai pertandingan.

Pada babak berikutnya, Aprilia Yuswandari akan ditantang pemain nonunggulan Mega Silvi Ellysa, sementara Fransiska bertemu wakil Malaysia, Lian Yang Li.

Pertandingan hari pertama Indonesia Challenge diwarnai delapan partai "walk over" yang terjadi di nomor tunggal putri dan putri serta ganda campuran.

Sekretaris Panitia Indonesia Challenge Eddyanto Sabarudin mengatakan pemain yang tidak hadir di lapangan tanpa alasan jelas, akan dikenai denda sebesar 250 dolar AS (sekitar Rp2,25 juta).

"Sesuai aturan yang diberlakukan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), pemain yang tidak hadir tanpa alasan jelas atau mundur, wajib membayar denda," katanya. (*)
(T.D010/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010