Jakarta (ANTARA News) - Rapat paripurna DPR di Jakarta Selasa diwarnai hujan interupsi yang menolak persetujuan Darmin Nasution menjadi Gubernur Bank Indonesia, sehingga rapat terpaksa diskors sementara untuk kesempatan lobi.

Pimpinan rapat paripurna DPR Priyo Budi Santoso menskors sementara rapat paripurna selama 10 menit sebelum membuat keputusan terhadap calon Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution apakah mendapat perseujuan atau tidak dari rapat paripurna.

Priyo menskors sementara rapat paripurna guna mengantisipasi derasnya hujan interupsinya dari anggota DPR yang menolak disetujuinya Darmin Nasution sebagai Gubernur Bank Indonesia.

"Saudara-saudara rapat paripurna ini saya skors sementara selama 10 menit untuk melakukan lobi antara pimpinan fraksi," kata Priyo Budi Santoso dihadapan sebanyak 393 anggota DPR yang menghadiri rapat paripurna.

Opsi tersebut dipilih Priyo agar hujan interupsi dan saling debat antaranggota DPR tidak berlarut-larut.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bila rapat hari ini menyetujui Darmin Nasuiton sebagai Gubernur Bank Indonesia maka DPR telah dengan sengaja menempatkan bank sentral Indonesia ke zona degradasi.

"Bagaimana mungkin Gubernur Bank Indonesia terpilih dengan catatan karena keterlibatannya pada sejumlah kasus hukum," katanya.

Anggota DPR dari Fraksi PKB Lily Wahid mengatakan, tidak ada negara di dunia yang memilih orang yang cacat hukum sebagai gubernur bank sentral.

Menurut dia, persoalan Gubernur Bank Indonesia yang bermasalah hukum adalah persoalan mendasar yang tidak bisa dimain-mainkan.

"Ini bom waktu. Karena itu saya menolak Pak Darmin sebagai Gubernur Bank Indonesia," ujar Lily Wahid

Anggota DPR dari Fraksi Hanura Syarifudin Sudding menilai kalau rapat paripurna DPR sampai menyetujui Darmin maka kejadian ini merupakan ironi.

Sebelumnya, katanya, DPR menyatakan Darmin terlibat pada kasus Bank Century dan kini DPR juga yang akan menyetujui sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Bahkan, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Nudirman Munir mengancam akan melakukan "walk out" jika persetujuan terhadap Darmin Nasution diteruskan.

Dibela

Sementara itu sejumlah anggota DPR lainnya juga melakukan interupsi membela Darmin Nasution.

Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PPP Hasrul Awzwar mengatakan, Darmin Nasuiton sudah lulus dari uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI DPR.

"Kalau saat ini anggota dari Komisi lainnya akan menolak Darmin itu berarti sesama anggota DPR saling tidak percaya. Ini akan menjadi preseden buruk bagi DPR," katahya.

Wakil Ketua Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat, Achsanul Qosasi mengatakan, Komisi XI sudah melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara teliti terhadap Darmin Nasution.

Sejumlah persoalan yang dituduhkan anggota DPR lainnya kepada Darmin, kata dia, sudah ditanyakan pada uji kelayakan dan kepatutan.

Komisi XI juga sudah mengakomodasi aspirasi anggota dari sejumlah fraksi dengan memberikan sembilan catatan.

Ia meminta anggota DPR lainnya bisa bersikap positif dengan tidak menuduh adanya kompromi antara Darmin Nasution dengan fraksi tertentu.

(R024/A011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010