Bakauheni (ANTARA News) - Sejumlah truk pengangkut barang di Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung, masih menumpuk untuk menyeberang ke Pelabuhan Merak Provinsi Banten, Sabtu dini hari.

"Penumpukan disebabkan karena kendaraan tersebut datang bersamaan dengan kendaraan dari jalan lintas Sumatera, setelah melalui jembatan sementara di Km 79 Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni," kata salah seorang sopir truk asal Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Siswoko, di Bakauheni.

Ia mengatakan hingga saat ini kendaraan truk yang berbobot muatan 20 ton lebih diberlakukan melewati jalan alternatif Simpang Ketapang-Gayam tebus ke jalan lintas pantai timur yang kondisinya rusak sehingga kendaraan dari arah Kota Bandarlampung berjalan merayap dan sampai di Pelabuhan Bakauheni bersamaan.

"Karena menunggu jadwal sandar kapal terjadi antian anjang hingga menumpuk di empat dermaga Pelabuhan Bakauheni," tambah dia.

Petugas Pelabuhan Bakauheni, Syamsul R, mengatakan, kendaraan truk di Pelabuhan Bakauheni beberapa pekan terakhir ini memang sering mengalami antrean panjang sejak diberlakukan lewat jalan laternatif, sementara kendaraan ringan tetap melalui jembatan sementara Km 79 yang masih diperbaiki.

"Penumpukan biasanya terjadi pada saat menjelang malam hari hingga dini hari," kata dia menambahkan.

Sebelumnya, Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Penyeberangan (Gapasdap) Pelabuhan Bakauheni, Suryadi, mengatakan kodisi tersebut membuat sejumlah perusahaan pelayaran merugi karena adakalanya kapal penuh, namun kapal yang sandar kedua sedikit muatan.

Ia mengatakan kedatangan truk tidak seimbang dengan jadwal sandar kapal yang hanya 15 menit di setiap dermaga sehingga tidak sempat menunggu kedatangan rombongan truk berikutnya.

Sementara itu, antrean truk pengangkut barang sejak Jumat pagi memadati area parkir PT Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Merak Provinsi Banten, dan di jalan tol Cikuasa.(*)
(ANT-048/B/M008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010