untungnya tersedia bus gratis walaupun harus muter-muter dulu sebelum ke Palmerah
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga mengapresiasi layanan bus gratis yang disediakan  PT TransJakarta untuk memfasilitasi  ke stasiun terdekat dari Pasar Tanah Abang.

Seperti diketahui, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meniadakan layanan operasi kereta baik berangkat maupun berhenti di Stasiun Pasar Tanah Abang pukul 15.00--19.00 WIB, untuk meminimalisasi kepadatan pengunjung Pasar Tanah Abang.

Baca juga: Mewaspadai klaster baju Lebaran

Salah satu pengunjung Pasar Tanah Abang, Asep Suherman (66), hendak pulang ke Stasiun Batu Ceper, Tangerang, merasa terbantu dengan hadirnya TransJakarta dengan tujuan Stasiun Palmerah.

Baca juga: 5 rute TransJakarta beroperasi di depan Stasiun Tanah Abang

"Saya baru tahu kalau kereta tidak berangkat. Tapi untungnya tersedia bus gratis walaupun harus muter-muter dulu sebelum ke Palmerah," kata Asep kepada Antara ketika menunggu antrean layanan bus di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Asep mengaku mesti terdapat antrean, tidak butuh waktu lama untuk menaiki bus. Sekitar 7 menit, antrean penumpang menuju Stasiun Palmerah sudah diarahkan untuk masuk ke dalam bus.

Baca juga: Perjalanan KRL dari Bogor tidak berhenti di Stasiun Tanah Abang

Senada dengan itu, wanita paruh baya, Neneng (60) mengeluhkan tidak beroperasinya Stasiun Tanah Abang, mengingat ia membawa barang belanjaan yang cukup banyak dari Pasar Tanah Abang.

"Ya repot biasanya tinggal tempel kartu terus naik kereta, ini harus naik bus dulu," kata Neneng.

Ada pun TransJakarta pada Kamis sore menyediakan 28 bus untuk melayani penumpang menuju stasiun terdekat selain Tanah Abang.

Jumlah bus tersebut terdiri dari 13 unit bus menuju Stasiun Palmerah, enam bus menuju Stasiun Gondangdia, lima bus menuju Stasiun Karet, dan empat bus menuju Stasiun Duri.

"Bus-bus tersebut akan mengantarkan calon penumpang ke stasiun tujuan, lalu kembali lagi ke Tanah Abang sampai jam operasional Stasiun Tanah Abang dibuka kembali," kata Korlap Petugas Layanan Bus Tanah Abang, Yulianti.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021