"Jumlah ini merupakan hasil validasi yang kami lakukan dengan persetujuan panitia pengawas (Panwas) Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Manado yang dibantu 87 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) I Manado," Kata Ketua Bidang Data KPU Manado, Derby Taroreh di Manado, Minggu.
Taroreh menjelaskan sebelum KPU melakukan validasi, mereka sudah berkonsultasi dan Panwas Pilkada untuk menempuh jalan solusi untuk menghilangkan berbagai protes yang timbul dari para kandidat calon wali kota Manado.
Dari hasil validasi yang mereka lakukan, pemilih yang terbanyak berada di Tikala dengan jumlah pemilih sebanyak 56.773 orang yang akan memilih di 130 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disiapkan, kata Taroreh.
Secara berturut-turut jumlah pemilih di tiap kecamatan Manado di Malalayang sebanyak 47.767 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 24.256 orang dan 23.511 perempuan, di Sario sebanyak 16.947 orang terbagi atas 8.252 laki-laki dan 8.695 perempuan.
Sementara di kecamatan Wenang pemilih berjumlah 30.374 terdiri atas 14.802 laki-laki dan 15.712 perempuan, Wanea 47.275 orang terbagi atas 22.548 laki-laki dan 24.727 perempuan, Mapanget 38.790 dengan laki-laki sebanyak 19.112 dan 19.678 perempuan.
Di Singkil pemilih berjumlah 37.225 orang dengan perincian 18.695 laki-laki dan 18.530 perempuan, Tuminting sebanyak 39.635 pemilih terbagi atas 20.027 laki-laki dan 19.608 perempuan dan Bunaken memiliki 15.456 pemilih, dengan laki-laki sebanyak 7.828 dan 7.628 perempuan.
Penjabat Wali Kota Manado Robby Mamuaja mengingatkan seluruh anggota KPU Manado untuk menetapkan dengan benar jumlah pemilih di Manado, supaya tidak ada lagi masalah yang timbul karena hal itu.
"Jangan sampai berakibat fatal dan sampai menjadi masalah hukum, kalau hal ini tak dilakukan, sedapatnya jika memang hal ini harus dilakukan maka upayakannya dengan baik, demi menyukseskan Pilkada berkualitas di Manado," kata Mamuaja.
Sementara ketua bidang logistik dan keuangan KPU Manado Ventje Tatimu mengatakan mereka menggenapkan semua surat suara di setiap kecamatan ditambah 2,5 persen sesuai dengan aturan yang ditetapkan Undang-undang.
"Kami yakin tidak akan ada TPS yang kekurangan surat suara, sebab semuanya sudah kami sesuaikan dengan jumlah pemilih ditambah 2,5 persen, jadi dijamin aman semuanya," kata Tatimu.
(T.ANT-113/A034/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010