Jakarta (ANTARA News) - Emanuel Adwitya Amandio tampil sebagai juara pada kejuaraan nasional "Achilles Drift Battle Championship" yang berakhir di Areal Parkir Pekan Raya Jakarta di Kemayoran, Minggu.

Amandio yang bergabung dengan tim Achilles Wed Hikari dan mengendarai mobil Nissan Sentra, mengumpulkan nilai 285 untuk mengungguli saingan terberatnya Rio Saputra dari tim Achilles Drift Team dan Valentino Ratulangi (Achilles Hikari Spro).

Persaingan sengit terjadi diantara keempat pembalap yang berada di posisi empat besar tersebut.

Valentino sempat merajai lomba dan nyaris tampil sebagai juara, tapi pada akhir lomba ia mengalami patah kopel mesin sehingga posisinya melorot hingga ke peringkat keempat.

Kejuaraan yang lebih menitik beratkan penampilan pembalap berdasarkan ketrampilan mengendarai, bukan kecepatan itu, diselenggaraan bersamaan dengan pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) ke-18 yang juga berakhir pada Minggu.

Achilles Drift Battle tersebut digelar untuk ketiga kalinya dan semakin digemari dengan semakin banyaknya para peserta yang saat ini berjumlan total 40 pembalap, lebih banyak dibanding sebelumnya dengan hanya sekitar 30 peserta.

Kiki Saknana, salah seorang juri lomba yang berasal dari Jepang mengatakan bahwa ia yakin bahwa jenis lomba drifting tersebut akan semakin digemari oleh masyarakat Indonesia.

"Pada dasarnya, jenis lomba drifting ini bisa diikuti oleh hampir semua kalangan dan tidak didominasi oleh orang kaya. Mobil-mobil tua pun bisa ikut lomba karena yang diperlukan bukanlah kecepatan, tapi lebih kepada ketrampilan pengemudi, seperti saat berputar sehingga tidak menabrak dinding," kata Kiki.

Menurut Kiki yang berkepala plontos itu, ia melihat bahwa saat ini terdapat lima pembalap Indonesia yang berada di peringkat terbaik kejurnas yang bisa bersaing dengan peserta lain jika mengikuti kejuaraan internasional.

"Saya kesini juga sekaligus memberikan motivasi kepada para drifter Indonesia agar mereka bisa tampil lebih baik lagi. Selama ini drifter Indonesia banyak yang mengeluh jika diberi waktu selama lima menit untuk memperbaiki kerusakan mesin. Padahal pada lomba internasonal, waktu yang diberikan hanya tiga menit," katanya.

Dalam lomba tersebut, para peserta akan mengandalkan kekuatan ban dengan merek yang sama sehingga lomba didukung oleh sponsor tunggal yang sekaligus menjadi nama kejuaraan. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010