Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)Senin pada pembukaan pasar didominasi aksi lepas saham oleh pelaku pasar untuk memperoleh keuntungan, karena harga saham-saham unggulan dinilai sudah cukup tinggi.

Karena itu pelaku pasar mulai mencoba membeli saham-saham lapis dua yang harganya relatif masih murah seperti saham sektor perbankan, saham industri telekomunikasi dan rokok, kata Analis Valas, Alfiansyah di Jakarta, Senin.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI turun 3,860 poin atau 0,13 persen menjadi 3.065.722 poin dan indeks LQ-45 berkurang 0,05 persen atau 0,308 poin menjadi 589,193.

Alfiansyah mengatakan, pelaku pasar mulai melirik saham-saham lapis dua yang harganya masih rendah, namun aksi beli terhadap saham lapis dua itu relatif masih kecil, karena mereka lebih cenderung melepas saham unggulan.

"Kami memperkirakan indeks BEI akan kembali menguat pada siang nanti, karena minat untuk membeli saham-saham kecil cukup besar," ucapnya.

Indeks BEI, menurut dia, sebelumnya sempat mencapai angka 3.097 poin lebih selangkah lagi mencapai angka 3.100 poin, namun kembali terkoreksi hingga kini berada di posisi 3.065 poin.

Peluang indeks BEI untuk menguat masih besar, karena investasi asing untuk bermain di pasar saham masih cukup besar. Pelaku asing, lanjut dia sangat antusias untuk bermain di pasar domestik, karena lokasinya yang aman dan bunga yang dipatok cukup tinggi dibanding di pasar Amerika Serikat 0,25 persen.

"Kami optimis pasar masih akan membaik yang mendorong indeks BEI kembali menguat mendekati angka 3.100 poin," ucapnya.

Saham-saham yang mengalami tekanan antara lain saham Astra Internasional melemah Rp700 menjadi Rp50.000, saham Bank BRI turun Rp200 menjadi Rp9.700, saham HM Sampoerna turun Rp200 menjadi Rp10.900 dan saham Telkom melemah Rp150 menajdi Rp8.300.

Selain itu saham United Tractor turun Rp150 menjadi Rp20.000, saham Mayora melemah Rp100 menjadi Rp8.150.
(h-CS/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010