Manila (ANTARA News) - Philippine Airlines (PAL), Senin mengatakan, akan membatalkan beberapa penerbangannya secara permanen setelah beberapa pilotnya keluar untuk mengambil pekerjaan di luar negeri yang dibayar lebih tinggi.

Jonathan Gesmundo mengatakan empat dari 160 perjalanan harian operator nasional akan dihentikan kecuali 25 pilot kembali untuk bekerja karena permintaan maskapai, yang mengatakan mereka tidak menghormati kontrak mereka.

"Kami akan mencoba untuk menyesuaikan jadwal permanen dengan penggabungan beberapa penerbangan, menggunakan pesawat yang lebih besar sambil menurunkan frekuensi penerbangan," katanya kepada AFP.

Presiden Filipina Benigno Aquino bahkan melangkah masuk, meminta manajeman PAL untuk bertemu pejabat kabinet pada Senin untuk menyelesaikan masalah tersebut sebelum mempengaruhi pariwisata dan perjalanan.

Pengunduran diri tiba-tiba pilot memaksa pembatalan dari total

18 penerbangan PAL pada Sabtu dan Minggu dan empat penerbangan domestik pada Senin, kata Gesmundo.

Pembatalan empat penerbangan domestik akan dibuat permanen karena akan memakan waktu hampir setahun untuk melatih pilot pengganti, ia menambahkan.

Presiden PAL Jaime Bautista, dalam sebuah wawancara dengan televisi ABS-CBN, meminta para pilot di negara itu untuk kembali bekerja atau menghadapi dakwaan.

PAL menuduh bahwa para pilot tidak sesuai dengan aturan penerbangan untuk memberikan pemberitahuan pengundurkan diri 180-hari sebelumnya.

Ia juga mengatakan pilot masih berutang kepada maskapai penerbangan untuk bagian dari biaya pelatihan mereka.

Bautista mengatakan bahwa PAL tidak bisa bersaing dengan gaji yang besar dan kuat yang ditawarkan oleh perusahaan penerbangan di luar negeri.

Maskapai itu, yang terbang ke Asia, Timur Tengah, Australia dan Amerika Utara, telah dilanda pergolakan buruh yang berkembang selama berbulan-bulan dengan para awak dan pramugari mengancam pemogokan.(*)

AFP/A026/A023

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010