Khartoum (ANTARA News/AFP) - Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir, yang menghadapi surat perintah penangkapan internasional karena genosida atau pembasmian etnis, akan memulai kunjungan dua hari ke Libya, Rabu, demikian dilaporkan oleh kantor berita resmi Sudan.

Presiden itu akan disertai oleh kepala intelijen Mohammed Atta, untuk membicaraka "hubungan bilateral" dengan pemimpin Libya Moamer Kadhafi, lapor kantor berita Suna.

Sudan menutup perbatasannya dengan Libya pada awal bulan ini, dengan mengatakan jalan penting ke perbatasan telah diancam oleh penjahat dan pemberontak.

Khartoum membantah tindakan itu merupakan pembalasan atas perlindungan Libya pada pemimpin pemberontak Khalil Ibrahim, yang kelompoknya Gerakan Keadilan dan Persamaan (JEM) menyetujui gencatan senjata dengan Khartoum sebelum Khartoum menyelesaikan kekusutan di tengah bentrokan baru di wilayah Darfur di Sudan barat.

JEM Mei lalu menangguhkan partisipasinya dalam pembicaraan damai yang dituanrumahi oleh Qatar pada akhir konflik Darfur, yang PBB katakan telah menewaskan 300.000 orang sejak 2003.

Bashir, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) karena yang diduga genosida dan kejahatan perang pada saat perang, berada di Libya Maret lalu untuk menghadiri pertemuan puncak Arab. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010