Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) kekurangan dana, sarana dan prasarana untuk menangani kasus narkoba.

"Kita tetap efisienkan karena itu anggaran maksimal dari pemerintah," kata Kepala Polda Jaya, Inspektur Jenderal Pol. Timur Pradopo saat pelatihan narkoba terhadap anggota Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Jakarta, Rabu.

Timur menyebutkanpihaknya menerima anggaran untuk pemberantasan narkoba sebanyak 250 kasus per tahun, sedangkan jumlah kasus yang ditangani mencapai 650 kasus per bulannya.

Ia kemudianmenyiasati agar penanganan kasus narkoba tetap maksimal meskipun anggaran yang tersedia cukup terbatas.

Salah satu cara melibatkan masyarakat untuk menangkap bandar, pengedar maupun pengguna narkoba, serta bekerja sama lintas sektoral dengan institusi lain.

Sementara itu, Panglima Daerah Militer Jakarta Raya (Pangdam Jaya), Mayor Jenderal TNI Marciano mengatakan sosialisasi bahaya narkoba yang melibatkan anggota Polri dan TNI itu bertujuan untuk mencari tahu pola atau modus peredaran narkoba.

Marciano menyatakan kerjasama itu juga untuk mengambil langkah pencegahan yang konkret pemberantasan narkoba.

"Tindakan ini untuk preventif yang tidak memerlukan biaya tinggi," ujar Marciano.

Pelatihan dan sosialisasi bahaya narkoba itu melibatkan 200 anggota Polri dan TNI.
(T014/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010