Palangkaraya (ANTARA News) - Dana suaka margasatwa (World Wide-Life for Nature/WWF) Indonesia memandang penting pelatihan penguasaan teknologi sistem informasi geografis (GIS) dalam menunjang segala kegiatan, terutama dalam manajemen informasi dan analisis ruang.

Koordinator WWF Indonesia untuk Kalimantang Tengah (Kalteng), Ambang Wijaya, di Palangkaraya pada Rabu mengemukakan hal itu, dan pelatihan Geographical Information System (GIS) dilakukan pada 4 - 7 Agustus 2010.

GIS adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spatial terkait dengan muka bumi.

Teknologi GIS berkembang begitu cepat, dan menurut dia, hal itu membawa dampak positif terhadap perkembangan metodologi dalam berbagai bidang termasuk dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan.

Ia mengemukakan, GIS dapat diterapkan untuk pemodelan perencanaan pembangunan berkelanjutan baik dalam wilayah administrasi maupun dalam kajian lansekap Daerah Aliran Sungai (DAS) di kawasan Strategis Nasional (KSN) Jantung Kalimantan (Heart of Borneo/HoB).

Selain itu, GIS dapat digunakan untuk melakukan penentuan kesesuaian lahan, monitoring kawasan, perencanaan pembangunan dan lain sebagainya, ucapnya.

Ia menyatakan, tujuan dari pelatihan tersebut adalah adanya pemahaman secara teoritis agar para peserta pelatihan memahami berbagai logika yang ada dalam GIS sehingga ketika pelatihan berakhir, maka setiap peserta dapat mengembangkan sesuai dengan lingkup pekerjaannya.

Selain pemahaman teoritis, ia mengemukakan, praktik langsung oleh para peserta dapat lebih mempertajam kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak Arcgis itu, sehingga konsep yang telah dipahami dapat diaplikasikan secara langsung.

Menurut Ambang, dalam praktik langsung itu juga termasuk sejumlah studi kasus untuk lebih bisa menambah variasi penanganannya di dalam sistem informasi geografis.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010