Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi cenderung stabil, karena pelaku pasar hati-hati untuk masuk pasar, setelah bursa Wall Street dan Jepang cenderung melemah, akibat klaim pengangguran meningkat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah lima poin menjadi Rp8.940-Rp8.950 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.935-Rp8.945.

Analis Valas, Michael Andy Surya mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah relatif kecil, setelah mata uang Indonesia itu bergerak naik.

Koreksi harga yang terjadi belum mendorong rupiah terpuruk tajam, masih dibawah angka Rp8.950 per dolar, ucapnya.

Menurut Michael, rupiah masih berada dalam kisaran sempit, karena pergerakannya masih dijaga oleh Bank Indonesia.

"Kami optimis rupiah tidak akan berada dalam kisaran yang melebar pada saat ini, karena BI terus menjaga kondisi mata uang itu," ucapnya.

Rupiah semula, lanjut dia diperkirakan akan bergerak naik lagi, asalkan bursa saham Wall Street tetap positif, namun memburuknya Wall Street akibat klaim pengangguran meningkat menekan pergerakan mata uang Indonesia itu.

Mata uang lokal itu tetap memerlukan dukungan positif yang kuat yang bisa bisa mendongkrak hingga di level Rp8.800 per dolar, ucapnya.

Menurut dia, pelaku pasar belum melakukan transaksi beli maupun jual dalam jumlah besar, mereka masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari pasar mengenai redenominasi rupiah meski itu baru merupakan wacana.

Meski sebelumnya data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pertumbuhan ekonomi nasional akan dapat tumbuh sebesar 6,2 persen.
(ANT/A024)
 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010