Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) memberangkatkan personil relawan ke Pakistan dari Jakarta, Jumat, untuk merespons penanggulangan bencana banjir di negara tersebut.

Siaran pers PMI di Jakarta, Jumat, menyebutkan, terdapat 15 orang yang akan berangkat dan enam orang diantaranya merupakan anggota MAT ("medical action tim") PMI.

PMI memaparkan, berdasarkan data yang terhimpun di berbagai media, bencana banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya air dari bendungan utama di wilayah barat laut Pakistan.

Meluapnya air tersebut juga mengakibatkan semakin meluasnya banjir hingga mencapai kawasan pusat Pakistan.

Keparahan dari banjir bah itu bisa dilihat antara lain dari sebanyak 3.000 warga Kot Addu, Pakistan, terjebak banjir dan harus dievakuasi dengan helikopter.

Sementara kabar yang telah dipublikasikan ke berbagai negara menyatakan bahwa bencana banjir itu telah merenggut 1.500 nyawa dan mengakibatkan lebih dari 100 ribu penduduk terancam penyakit karena berbagai situasi yang buruk seperti minimnya persediaan air bersih.

Sebelumnya, kantor berita Reuters menyebutkan bahwa banjir yang merendam daerah Pakistan barat laut merupakan bencana banjir terburuk dalam 80 tahun terakhir.

Skenario itu akan menimbulkan satu krisis bagi Presiden Asif Al Zardari yang terus diguncang konflik politik, di sebuah negara di mana pemerintah-pemerintah sipil memiliki sejarah buruk dalam menangani krisis, yang menyebabkan munculnya pemerintah militer yang kuat.

Juru bicara Program Pangan Dunia (WFP) Amjad Jameel mengatakan para pekerja organisasi itu didesak untuk berusaha mencapai daerah-daerah yang yang terputus dari pasokan pangan.

Sebelum banjir melanda wilayah itu, sejuta orang sudah terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka di Pakistan barat laut itu karena pertempuran antara pasukan pemerintah dan gerilyawan Taliban.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010