"Kecepatan kereta saat melintasi jalur rel di lokasi tergulingnya KA Logawa hingga kini masih mencapai 20 km/jam. Ini karena kondisi rel di lokasi tersebut masih darurat dan hingga kini perbaikan terus dilakukan oleh PT KA," ujar Kepala PT Kereta Api Daerah Operasional VII Madiun, Bambang Rudianto, Jumat.
Menurut dia, perbaikan rel di daerah tersebut tengah dikebut agar pelayanan kereta api pada saat arus mudik dan balik Lebaran nanti berjalan lancar. Pihaknya menargetkan pada saat arus mudik nanti, kecepatan kereta sudah dapat ditingkatkan.
"Target kami, pada saat arus mudik dan balik Lebaran nanti, kecepatan kereta ketika melintasi jalur rel di lokasi tergulingnya KA Logawa bisa mencapai 40 km/jam," kata Bambang.
Ia menjelaskan, pihaknya belum dapat memulihkan kondisi rel seperti semula karena masih terkendala bantalan beton yang akan dipasang di lokasi tersebut. Normalnya, di lokasi tergulingnya KA Logawa dapat dilewati kereta dengan kecepatan mencapai 70 km/jam.
"Untuk mengembalikan jalur seperti semula hingga kecepatan kereta mencapai 70 km/jam, dibutuhkan waktu lama dan biaya banyak. Dan hal tersebut belum dapat dilakukan saat ini," terang Bambang.
Selain perbaikan rel di sekitar jalur tergulingnya KA Logawa, PT KA Daop VII Madiun juga melakukan persiapan jalur rel pada umumnya di wilayah Daop VII.
Petugas regu pemeliharaan hingga kini terus melakukan perbaikan dan pembenahan seperti penggantian bantalan, penambahan balas, perbaikan jembatan, hingga penggantian rel di delapan jalur KA yang ada di wilayah PT KA Daop VII Madiun.
Dia menyebutkan, jalur rel KA secara keseluruhan kondisinya cukup baik. Adapun, jalur yang masih memakai bantalan kayu sebanyak 14,76 persen, bantalan besi sebanyak 2,75 persen, dan memakai bantalan beton telah mencapai sebanyak 82 persen.
Sedangkan, rel yang sudah diganti dengan rel baru tipe 54 sebanyak 28 persen, rel lama tipe 42 sebanyak 51 persen, dan rel tipe R33 sebanyak 20 persen.
Total jalur rel KA di wilayah Daop VII Madiun sepanjang 81.179 Kilometer Spoor (KMSP) meliputi 32 stasiun di wilayah Ngawi, Madiun, Nganjuk, Jombang, Kediri hingga Blitar.
(ANT-072/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010