Kami perlu terus memantau varian lain yang mungkin dapat kami deteksi secara lokal, serta memantau penyebaran varian yang telah kami deteksi
Manila (ANTARA) - Filipina telah mendeteksi dua kasus pertama infeksi virus corona dari varian yang pertama kali diidentifikasi di India, kata kementerian kesehatan negara itu pada Selasa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan varian virus corona, yang dikenal sebagai B.1.617, sebagai varian yang menjadi perhatian global dengan beberapa studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa virus itu lebih mudah menular.

Virus corona varian India tersebut telah dikonfirmasi pada dua pelaut Filipina yang kembali dari Uni Emirat Arab dan Oman pada April, kata direktur biro epidemiologi kementerian kesehatan Filipina Alethea De Guzman pada konferensi pers.

Baca juga: Ibu kota Filipina akan longgarkan pembatasan karantina
Baca juga: Filipina laporkan rekor peningkatan kasus COVID-19


"Kami perlu terus memantau varian lain yang mungkin dapat kami deteksi secara lokal, serta memantau penyebaran varian yang telah kami deteksi," kata De Guzman.

Dia menambahkan bahwa para pelaut telah diisolasi saat mereka kembali dan keduanya telah pulih.

Dalam upaya untuk mencegah masuknya varian-varian lain virus corona, Filipina untuk sementara melarang pelancong yang datang dari India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal, dan Bangladesh memasuki negara itu.

Indonesia dan Malaysia bulan ini melaporkan kasus pertama virus corona varian B.1.617.

Filipina sebelumnya juga telah mencatat kasus varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris dan yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, serta varian P.3 yang berkembang di dalam negeri.

Dengan 1,1 juta kasus dan 18.562 kematian akibat infeksi corona, Filipina memiliki jumlah kasus dan korban COVID-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.

Sumber: Reuters

Baca juga: Khawatir varian COVID baru, Filipina perketat kontrol masuk pelancong
Baca juga: Hong Kong larang sementara penerbangan dari India, Pakistan, Filipina

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021