Bandung (ANTARA News) - PT Bio Farma mengaku belum bisa memenuhi permintaan vaksin meningitis bagi jamaah haji 2010, jika Majelis Ulama Indonesia (MUI) tetap mengharapkan predikat halal sesuai syariah Islam.

"Kami rasa tidak ada satupun vaksin di dunia ini yang terhindar dari unsur genetik hewani atau kontaminasi enzim babi, karena sangat sulit menguraikannya," kata Direktur Utama PT Bio Farma, Iskandar, saat membuka pertemuan tahunan negara anggota IDB, Jumat.

Iskandar merinci, 18 ribu dosis vaksin yang disediakan Bio Farma, dikembalikan karena terhalang kriteria halal dari MUI, namun stok tersebut sudah habis didistribusikan kepada pihak lain.

Iskandar memaparkan, pihaknya sudah menawarkan opsi mencuci vaksin tersebut sesuai syariat islam, ketika bersinggungan dengan najis.

"Kami berikan solusi baru dengan jalan mencuci vaksin sebanyak tujuh kali, seperti halnya membasuh najis, namun hal itu tetap ditolak MUI sehingga kami pun belum bisa memenuhinya," tambah Iskandar.

Bio Farma saat inimengimpor sekitar 200 ribu dosis vaksin meningitis senilai Rp30 miliar, salah satunya dari Belgia.

Untuk memenuhi vaksin Meningitis halal sesuai permintaan MUI, Bio Farma membutuhkan lima tahun untuk riset dan produksinya.

"Sejauh ini, belum dapat kami temukan vaksin dengan teknologi baru, yang sama sekali tidak ada kontak dengan kandungan benda haram, karena itu berhubungan dengan benih awal," katanya.(*)

ANT/Y003/M019/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010