Surabaya (ANTARA News) - Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur berencana mengirimkan 22 kepala sekolah ke Jepang, menjalani studi banding selama sepuluh hari pada akhir Oktober 2010.

"Untuk tahun ini ada 22 kepala sekolah se-Jawa Timur yang akan berangkat ke Jepang. Di sana kita akan melakukan seminar, sharing, diskusi tentang pendidikan dan lain-lain," ujar Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PW Muhammadiyah Jatim Prof Dr Eng Imam Robandi di Surabaya, Sabtu.

Ia menjelaskan, para kepala sekolah yang dipilih sudah melalui tahap seleksi ketat dan berasal dari sekolah yang memiliki rangking tertinggi dibandingkan sekolah-sekolah di bawah naungan Muhammadiyah se-Jawa Timur.

Dari 22 kepala sekolah, Surabaya yang paling banyak mendapat kesempatan. Tercatat sekitar 11 kepala sekolah asal Surabaya yang dipercaya menimba ilmu di Jepang.

"Ini sudah sesuai peringkat sekolah terbaik. Tapi, bukan berarti yang lain tidak mendapat kesempatan. Insya-Allah akan kita buat merata terhadap para kepala sekolah se-Jawa Timur," terang guru besar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya tersebut.

Kegiatan ini juga merupakan aktivitas rutin yang dilakukan Pimpinan PW Muhammadiyah Jatim. menurut Imam Robandi, tahun ini merupakan kali keempat pihaknya melakukan studi banding ke luar negeri.

"Tahun sebelumnya kita mengutus para kepala sekolah ke Australia. Pernah juga ke Singapura dan Malaysia. Nah, nanti semua akan dibuat bergilir dan akan menjadi program rutin berkelanjutan," tukasnya.

Terkait studi banding ke Jepang, kata Imam, akan ada beberapa lembaga pendidikan, dua di antaranya ke universitas ternama dan enam sekolah yang ada di Kyoto dan Osaka, Jepang.

"Kita memilih ke Jepang karena memang negara itu dikenal dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang luar biasa, dan diakui dunia internasional," papar dia.

Dalam hal ini, PW Muhammadiyah Jatim berkerja sama dengan "Osaka Concervations and Tourism Biro" (OCTB) atau Dinas Pariwisata Osaka, Jepang.

Dikatakannya, OCTB mengirimkan data sekolah yang ditawarkan untuk dilakukan kunjungan, namun PW Muhammadiyah menyeleksi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menerima tawaran itu.

PW Muhammadiyah melihat sekolah yang ditawarkan melalui situs sekolah yang dikirimkan OTCB. Ada sekolah negeri yang menjadi tempat kunjungan, namun ada juga sekolah swasta. "Yang terpenting jangan sampai sekolah yang dikunjungi nanti kualitasnya sama dengan sekolah yang ada di Indonesia," uacapnya menegaskan.

Untuk sekolah swasta, PWM memilih sekolah yang memiliki kualitas yang baik, seperti Fujidera Technology High School Osaka. Sekolah ini pernah memenangkan pertandingan "International High School Championship" ke-16 yang diselenggarakan kementerian pendidikan, kebudayaan, olahraga, dan Iptek Jepang.

Kepala sekolah yang dikirim ke Jepang akan melakukan observasi pada proses kegiatan belajar mengajar, manajemen sekolah, manajemen bangunan fasilitas, kurikulum, dan peluang kerja sama.

(ANT-165/C004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010