Palopo, Sulsel (ANTARA News) - Warga sekitar Sungai Boting, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, resah karena tanggul jembatan gantung di daerah tersebut jebol akibat luapan air sungai yang melebihi batas normal.

Warga Jalan Ahmad Yani, Palopo, Dachyar mengaku khawatir dengan jebolnya tanggul itu, yang bisa saja merendam rumah warga di sekitar kompleks rumahnya.

"Luapan air Sungai Boting memang sering terjadi setiap tahun di sini. Kami takut kalau tanggul itu tidak bisa lagi menahan aliran sungai," ucap Dachyar saat di temui di Palopo, Sabtu.

Warga lainnya yang berdomisili di Kecamatan Wara, Palopo, Anthon, juga mengaku setiap hujan turun selalu berjaga-jaga dan terus memantau debit air yang mengalir tepat di belakang kediamannya.

"Kami selalu awasi air di sungai ini. Jangan sampai ada kiriman dari atas (hulu). Apalagi, kalau hujan turun terus bisa saja rumah-rumah di sini hanyut," ucap dia.

Warga Kelurahan Boting, Palopo, sekitar jembatan gantung Kecamatan Wara juga khawatir dengan tingginya curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir ini, sehingga mereka mendesak pemerintah kota setempat melakukan langkah-langkah antisipasi.

Sementara itu, hasil analisis Tim Sapu Bersih Kota Palopo menemukan debit air anak Sungai Boting yang terdapat di daerah Kecamatan Mawa, Palopo, cukup tinggi.

Lebar penampang sungai di daerah itu hanya berkisar 18 - 22 meter dengan tinggi air sekitar tiga meter, sementara debit air di daerah sungai itu tepatnya di bawah jembatan sudah melebihi batas normal.

Debit air yang melewati sungai tersebut mencapai 81 meter kubik per detik, penampungan air tersebut telah melewati ambang batas normal di sungai tersebut yang hanya sekitar 66 meter kubik per detik. (*)

KR-HK/H-KWR

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010