Denpasar (ANTARA News) - Jumlah wisatawan Belanda yang berlibur ke Bali meningkat sebesar 40,53 persen, semula 25.676 orang selama semester pertama 2009 menjadi 36.082 orang pada periode sama 2010.

"Peningkatan yang cukup signifikan itu menjadikan Belanda masuk sepuluh besar negara pemasok wisman terbanyak ke Bali yang sebelumnya tidak diperhitungkan," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Ida Komang Wisnu di Denpasar Minggu.

Ia mengatakan Belanda menempati posisi terakhir dari sepuluh negara yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.

Wisatawan Belanda dalam menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali sebagian besar lewat Bandara Ngurah Rai. Mereka menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya dan hanya 22 orang yang tercatat melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.

Ida Komang Wisnu menambahkan, Belanda mampu memberikan kontribusi sebesar 3,06 persen dari total kunjungan wisman ke Bali sebanyak 1.180.118 orang selama enam bulan pertama 2010, atau meningkat 10,23 persen dari periode yang sama 2009 tercatat 1.070.595 orang.

Dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali enam negara, di antaranya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan empat negara mengalami penurunan.

Keenam negara yang masyarakatnya semakin banyak berwisata ke Bali selain Belanda, juga Australia sebesar 53,89 persen dari 180.686 orang pada semester pertama 2009 menjadi 278.049 orang pada semester pertama 2010.

Selain itu, China meningkat 0,33 persen dari 97.930 orang menjadi 98.257 orang, menyusul Taiwan 13,10 persen dari 57.994 orang menjadi 65.589 orang, Singapura sebesar 55,36 persen dari 26.702 orang menjadi 41.483 orang, dan Inggris 2,19 persen dari 37.701 orang menjadi 38.526 orang.

Empat negara lainnya yang mengalami penurunan, yakni Jepang sebesar 22,29 persen dari 154.071 orang pada semester pertama 2009 menjadi hanya 119.772 orang pada periode sama 2010.

Demikian juga Malaysia turun 6,23 persen dari 73.853 orang menjadi 69.251 orang, Korea Selatan 5,81 persen dari 63.045 orang menjadi 59.384 orang, dan Prancis 7,67 persen dari 45.716 orang menjadi 42.211 orang, ujar Ida Komang Wisnu. (I006/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010