Semarang (ANTARA News) - Direktur Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Wahyudin, memastikan kegiatan belajar mengajar di pesantren itu tidak terpengaruh oleh penangkapan pemimpinnya Ustadz Abu Baka Ba`asyir.

Wahyudin mengatakan, ponpes itu beraktivitas seperti biasa, kendati pemimpinnya ditangkap polisi di Banjar Kabupaten Ciamis, Jabar, Senin sekitar pukul 08.05 WIB.

Dia sendiri mengaku menerima kabar penangkapan Ustad Abu Bakar dari keponakannya di Ciamis, Jabar, dan kebetulan istrinya juga berada di sana bersama istri Abu Bakar Ba`asyir.

"Sampai kini saya belum mengetahui informasi keberadaan dari Abu Bakar Ba`asyir. Saya sudah kontak kepada petugas kepolisian tetapi belum diperoleh keterangan soal itu.

Saya belum tahu apakah beliau ditangkap atau tidak karena belum ada keterangan resmi dari polisi," katanya.

Wartawan yang mendengar penangkapan Abu Bakar langsung mendatangi pesantren tersebut, tetapi tidak diizinkan masuk karena dianggap bakal mengganggu proses belajar mengajar.

Namun menurut Haris, penjaga di Ponpes Al Mukmin, mengungkapkan mereka tidak melarang wartawan untuk menemui siapapun, asal sudah membuat janji terlebih dahulu.

"Tetapi kalau beljum janji, kami tidak mengizinkan masuk ke dalam karena bisa mengganggu proses belajar mengajar para santri," katanya.

Abu Bakar Ba`asyir ditangkap jajaran Polresta Banjar, tepat di depan markas Polresta Banjar, Senin sekitar puku 08.15 WIB.(*)

ANT/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010