Palembang (ANTARA News) - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sumatera Selatan, Taufik Husni, mencurigai mie basah berformalin dijual bebas pada sejumlah pasar tradisional di provinsi itu.

"Kami mencurigai tidak hanya pedagang mie basah di Palembang yang menjual produk berformalin tetapi di daerah kabupaten/kota pun telah ditemukan," katanya di Palembang, Kamis.

Menurut dia, pihaknya telah mengumpulkan bukti berupa contoh-contoh mie basah berformalin.

Sehingga setelah mendapatkan cukup bukti akan dilaporkan ke pejabat berwenang pada masing-masing daerah, tambahnya.

Ia mengatakan, hasil pengambilan contoh produk yang mereka lakukan pada sejumlah pasar tradisional sebagian besar mie basah mengandung bahan formalin.

Cirinya mie basah lentur dan sulit putus sehingga jika warga membeli mie dengan ciri tersebut lebih baik dibatalkan, katanya.

Dia menjelaskan, mengkonsumsi formalin akan berdampak jangka panjang pada kehidupan manusia karena akibatnya tidak segera dirasakan tetapi secara bertahap menganggu jaringan tubuh kita.

Karena itu, pihaknya mengimbau warga lebih hati-hati dalam membeli beragam makanan yang banyak dijual di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern, ujarnya.

Taufik menambahkan, bukan hanya mie basah yang mengandung bahan berbahaya, seperti formalin dan pewarna tekstis tetapi sejumlah makanan juga dicurigai mengandung pengawet tersebut.

Dia mencontohkan, tahu yang kenyal bahkan cenderung keras biasanya telah diawetkan dengan formalin karenanya hindari mengkonsumsi produk tersebut.

(ANT-037/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010