Jakarta (ANTARA News) - Penjamin emisi (underwriter) penawaran saham umum (IPO) PT Garuda Indonesia adalah tiga perusahaan sekuritas BUMN yang membentuk konsorsium, namun pemerintah belum memutuskan terkait masalah itu.

"Mereka (Garuda) akan membentuk konsorsium dengan menggandeng perusahaan sekuritas asing," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Menteri mengatakan, Garuda Indonesia mengusulkan tiga perusahaan sekuritas BUMN dan satu sekuritas asing untuk menjadi underwriter IPO-nya yang dijadwalkan pada kuartal III-2010.

"Mereka (Garuda) sudah mengusulkan nama-nama penjamin emisi kepada kami," kata menteri.

Menurut Mustafa, ketiga sekuritas BUMN yang terlibat dalam proses IPO Garuda itu adalah Bahana Securities, Mandiri Sekuritas, dan Danareksa Securities, yang akan membentuk konsorsium dan menggandeng perusahaan sekuritas asing.

Namun, kata Mustafa, pihaknya belum memberi persetujuan terkait underwriter yang dimaksud.

Ia menambahkan, selain meminta persetujuan penetapan penjamin emisi, dalam surat itu manajemen Garuda juga menyampaikan usulan tentang pergantian direksi dan komisaris.

Pemerintah sudah memberi persetujuan IPO kepada Garuda, dengan jumlah saham akan dilepas maksimum 40 persen.

Adapun dana yang diperkirakan diperoleh perusahaan sekitar 300 juta dolar AS, atau sekitar Rp2,7 triliun.

Rencana IPO tersebut, merupakan rangkaian dari restrukturisasi perusahaan demi meningkatkan kinerja perseroan.

Sementara itu, untuk tahun 2010 Kementerian BUMN menargetkan 10-15 perusahaan masuk privatisasi. Tiga BUMN yaitu PT Primissima, PT Kertas Padalarang, PT Sarana Karya akan didivestasi.

Perusahaan lainnya adalah BNI dan Bank Mandiri (rights issue), Garuda Indonesia dan Krakatau Steel.

Tiga perusahaan lainnya yaitu PTPN III, IV, dan VII dipastikan tidak terealisasi pada tahun 2010 karena harus terlebih dahulu membentuk holding perkebunan.
(R017/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010