London (ANTARA News/Reuters) - PM Denmark Lars Lokke Rasmussen mengatakan, Kamis, ia mengharapkan Denmark dapat menarik banyak dari 700 tentaranya dari Afghanistan pada 2005, atau bahkan lebih cepat.

Denmark bergabung dengan kelompok negara-negara NATO yang bertambah yang menetapkan target tanggal bagi penarikan tentara dari Afghanistan, mencerminkan kegelisahan domestik atas korban tewas yang meningkat dalam perang melawan gerilyawan Taliban.

Rasmussen sebelumnya menghindari menetapkan tanggal keluar dari Afghanistan.

"Saya juga sama-sama memiliki visi, atau keinginan, bahwa kita dapat menarik tentara dalam pengertian tidak memiliki jumlah pasukan (tempur) yang besar di Afghanistan pada 2014/15," kata Rasmussen pada konferensi pers bersama dengan PM Inggris David Cameron.

"Saya bahkan mengharapkan kita dapat menarik tentara sebelum itu. Ini bukan janji, ini sesuatu yang saya inginkan, katanya, berbicara dalam bahasa Inggris. "Jika kita terpancang pada strategi kita, saya yakin kita dapat benar-benar mencapai ini."

Sebagian besar tentara Denmark di Afghanstan berada di provinsi Helmand di Afghanistan selatan yang berperang bersama dengan 10.000 tentara Inggris.

Cameron, yang berkuasa sejak Mei lalu, mengulangi bahwa Inggris tidak akan memiliki tentara yang besar di Afghanistan pada 2015.

Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen, pendahulu Rasmussen sebagai perdana menteri Denmark, menentang penetapan jadwal waktu bagi penarikan tentara dari Afghanistan, mengatakan hal itu dapat mendorong Taliban untuk meningkatkan serangan terhadap koalisi.

Taliban menganggap penarikan diri atau pembicaraan jadwal waktu sebagai pertanda mereka akan memperoleh kemenangan dalam perang.


Membalikkan keadaan

Setelah mengadakan pembicaraan dengan Cameron di kantornya Downing Street, Rasmussen menyuarakan harapan bahwa penambahan tentara AS dan pemusatan perhatian yang kuat pada pengembangan pasukan keamanan Afghanistan akan "membalikkan keadaan" di Helmand.

"Ini waktu yang sulit di Afghanistan, tapi kita masih membuat kemajuan dan kita harus sabar mengenai ini," katanya.

Rasmussen, yang harus mengadakan pemilihan pada November 2011, menghadapi frustrasi di dalam negeri perihal korban tewas tentara Denmark di Afghanistan, yang sekarang mencapai 36 personil.

Jajak-jajak pendapat menunjukkan pemerintah koalisi beraliran kanan-tengah pimpinan Rasmussen munkin akan menghadapi tantangan pemilihan yang keras dari oposisi pimpinan Demokrat Sosial yang lebih kritis terhadap partisipasi Denmark dalam misi di Afghanistan.

Belanda telah mulai menarik 2.000 tentaranya dari Afghanistan pada 1 Agustus lalu setelah perselisihan politik yang menjatuhkan pemerintah Belanda. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010