Jakarta (ANTARA News) - Ibu Ani Yudhoyono bersilaturahim dengan para guru berdedikasi di daerah khusus atau terpencil yang berasal dari dari seluruh wilayah Indonesia.

Acara tahunan yang digelar setiap menjelang peringatan kemerdekaan itu dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Sabtu siang.

Menurut Ketua Panitia Laily M Nuh, acara tersebut diikuti oleh 66 guru berdedikasi di daerah khusus atau terpencil dari 33 provinsi di seluruh Indonesia dan 33 guru SLB berdedikasi tingkat nasional.

Ia mengatakan, para guru tersebut diundang untuk bersilaturahim dengan Ibu Negara untuk memberikan motivasi dan semangat sehingga bisa mengembangkan loyalitas.

"Penghargaan ini tidak berlebihan mengingat perjuangan ibu bapak dalam mendidik bangsa," katanya.

Para guru tersebut, kata dia, masing-masing akan memperoleh penghargaan antara lain berupa tabungan senilai Rp 1 juta yang diperoleh dari gaji ke-13 Presiden Yudhoyono, tabungan senilai Rp 7,5 juta yang diperoleh dari BUMN Peduli yang disalurkan melalui BRI, paket buku ilmiah, seragam, buku biografi Ani Yudhoyono yang bertajuk "Kepak Sayap Putri Prajurit", buku Presiden Yudhoyono yang bertajuk "Harus Bisa" dan "Energi Positif" serta cinderamata berbagai barang dengan logo Istana Presiden.

Sementara itu Menteri Pendidikan Nasional M Nuh mengatakan, silaturahim tersebut merupakan suatu acara khusus.

Ia juga mengatakan, pemerintah telah menetapkan kebijakan nondiskriminasi bagi pendidikan di daerah khusus, terutama terkait dengan peningkatan kualitas guru.

"Pemerintah memberikan prioritas percepatan kualifikasi ke jenjang D4 atau S1," katanya.

Kebijakan itu, lanjut M Nuh juga meliputi penyesuaian tunjangan dan pemberian beasiswa kepada putra-putri guru yang memenuhi kualifikasi.

Sementara itu guru berdedikasi asal Maluku Johana J Aipassa mengaku belum dapat maksimal mengabdi karena keterbatasan meningkatkan kompetensi sebagai guru, keterbatasan akses informasi, sulitnya transportasi dan latar belakang ekonomi para siswa.

Pada kesempatan itu ia juga menceritakan pengalaman pertamanya menyaksikan film di teater Keong Mas, TMII, yang membuatnya pusing.

Sementara itu guru SDLB-C Gemolong, Jawa Tengah, Edhi Suhardi meminta kepada Mendiknas agar pengelolaan pendidikan luar biasa diseragamkan.

Pada kesempatan itu Ibu Ani yang mengenakan batik coklat didampingi oleh Ibu Herawati Boediono dan para ibu-ibu Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu II.
(G003/s018)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010